IST/RADAR MANDALIKA BERI KETERANGAN: Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah didampingi Kepala Balai TNGR, Dedy Asriady saat memberikan keterangan pers di Mataram, Jumat pekan lalu.

MATARAM – Mulai besok pagi (hari ini,Red) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama Pemerintah Provinsi NTB sepakat menambah jumlah kuota dan durasi pendakian di Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Kuota maksimal pendaki kini menjadi 50 persen dari jumlah pendaki, yang sebelumnya hanya 30 persen . Selain itu, waktu kunjungan pendakian yang awalnya dua hari satu malam, kini menjadi tiga hari dua malam.

Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah didampingi

Kepala Balai TNGR, Dedy Asriady dalam konferensi pers, bertempat Mataram Jumat pekan lalu.

Wagub menyatakan bahwa kebijakan tersebut tetap harus diikuti dengan ikhtiar yang maksimal, khususnya dalam rangka menjaga keamanan dan keselamatan seluruh pendaki saat melakukan pendakian ke Gunung Rinjani.

“Intinya pada saat Covid-19 yang masih belum berahir ini kita harus yakinkan bahwa pendakian ke Gunung Rinjani ini harus tetap berlangsung dengan aman, tertib dan terkendali. Demikian juga manajemen pengelolaan harus terus ditingkatkan,” kata Rohmi.

Rohmi meyakini dengan diterapkannya hal tersebut, seluruh pihak termasuk masyarakat akan mendukung  dan berperan aktif dalam menjaga keamanan, kenyamanan, dan ketertiban. Sehingga TNGR semakin dipercaya, dan kedepannya dapat meningkatkan jumlah kuota untuk para pendaki dari semua pintu masuk, termasuk lamanya wisatawan pada saat mendaki.

Sementara itu, Kepala Balai TNGR Dedy Asriady menambahkan, Pihak TNGR akan tetap menerapkan protokol Covid-19 yang ketat terhadap para wisatawan. Baik dari mulai pintu masuk, saat di lokasi wisata, maupun saat ke luar pintu wisata. Wisatawan antara lain diwajibkan menggunakan masker, menjaga jarak minimal satu meter, membawa surat keterangan bebas Covid-19 (untuk yang dari luar provinsi NTB) atau Bebas Gejala Flu

untuk yang berasal dari pulau Lombok. Selain itu, setiap wisatawan wajib membawa Handsantizer, dan kantong sampah.

Dedy menyebut TNGR merupakan wisata pendakian terindah di Indonesia, sehingga optimalisasi penyelenggaraan kunjungan wisata alam TN Gunung Rinjani penting untuk dilakukan.

“Wisata pendakian tersebut dapat dilakukan pada 4 jalur wisata pendakian yakni jalur wisata pendakian Senaru dengan kuota maksimal 75 pengunjung per hari. Jalur sembalun dengan kuota maksimal 75 pengunjung per hari. Jalur Aik Berik, Lombok Tengah dengan kuota 50 pengunjung per hari dan jalur wisata pendakian dari Timbanuh dengan kuota maksimal sebanyak 50 pengunjung per hari,” tegas Dedy. (jho)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 283

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *