SULAP: Salah seorang pemuda Santong yang menyulap sampah menjadi BBM. (Ist/Radar Mandalika)

“Santong Darurat Sampah” merupakan kalimat yang kerap disematkan para pemuda Desa Santong ketika membahas persoalan lingkungan. Namun, kini mereka memiliki solusi jitu menghadapi over produksi sampah tersebut, terutama sampah plastik.

AHMAD ROHADI – LOMBOK UTARA

PARA pemuda Desa Santong, yang tergabung dalam Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Mandiri ini, berhasil menyulap sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM) melalui proses pembakaran plastik atau yang kerap disebut Virolisis. Plastik yang dibakar diubah menjadi bahan bakar minyak mentah yang dapat diproses menjadi jenis solar, bensin, maupun spritus.

“Semua ini berangkat dari kekhawatiran terkait over produksi sampah di desa kami. Nanti ini kami bakar dengan beberapa alat, sehingga menghasilkan BBM,” papar Ketua KSM Mandiri, Heri Suhirman.

Pria yang akrab disapa Erick tersebut menjelaskan, kegiatan yang dilakukannya sudah berjalan sekitar dua bulan. Mereka mengumpulkan sampah plastik dari berbagai sumber seperti pasar, sekolah, hingga rumah-rumah di pemukimannya.

Menurutnya, dari 5 kilogram sampah yang dibakarnya ia mampu menghasilkan sekitar 2,5 liter BBM. Alat-alat yang digunakannya memang termasuk sederhana dan masih terbatas, sehingga belum bisa memproduksi secara besar-besaran. Per hari, Erick dan kawan-kawan berhasil mengolah sekitar 10 sampai 20 kg sampah plastik menjadi lima hingga 10 liter BBM.

“Kami masih kecil, alat-alat pembakaran kami terbatas, kapasitasnya juga kecil. Tapi setidaknya untuk solusi sampah plastik ini bisa diandalkan,” urai Erick.

Limbah hasil pembakaran plastik tersebut, berbentuk semacam sedimen yang mirip pasir. Menurut Erick, limbah itu dapat dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan aspal atau membuatnya menjadi bahan bakar seperti arang. Hingga saat ini belum ada pengembangan mengenai limbah tersebut.

“Kita masih terus berusaha tetap berinovasi, dan terus melakukan kajian terhadap limbah hasil. pembakaran ini,” terangnya.

Inovasi ini mendapat apresiasi dari Kepala UPTD Persampahan Dinas LH-PKP KLU, Asaf Fyzee Hidayat. Ia memaparkan, kegiatan tersebut merupakan inovasi pengolahan sampah plastik yang tepat, dan menjadi kegiatan Virolisis pertama di Lombok Utara.

“Untuk Virolisis, ini yang pertama di KLU, saya pikir ini tepat untuk persoalan sampah plastik, dan kami dari pihak UPTD Persampahan tentu saja mendukung sepenuhnya,” urai Hidayat ditemui di ruang kerjanya, kemarin.

Pihaknya sedang melakukan proses administrasi untuk memberikan fasilitas penunjang berupa kendaraan roda tiga kepada para pemuda Santong yang tergabung dalam KSM Mandiri.

Ia berharap, para pemuda ini tetap konsisten untuk berinovasi, sehingga ke depan banyak persoalan sampah yang dapat teratasi.

“Kami harap, kawan-kawan jangan cepat puas, terus berinovasi sehingga semakin banyak masalah yang dapat terpecahkan,” tutupnya. (*)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *