DOK/RADAR MANDALIKA MEMPRIHATINKAN: Kondisi rumah warga yang belum diperbaiki, beberapa waktu lalu.

LOMBOK – Warga korban gempa bumi di Pulau Lombok ditelantarkan. Sampai dengan saat ini, ribuan warga masih tinggal di pengungsian sementara dan rumah kelurga mereka.

Informasi yang dikumpulkan Radar Mandalika, baik di Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Utara. Warga korban terdampak gempa bumi mengaku kecewa atas sikap pemerintah yang sudah mulai abai. Padahal beberapa kali pemerintah pusat bahkan daerah berjanji akan menuntaskan. Sementara gempa bumi terjadi sejak 2018.

“Kami masih tinggal di rumah sementara pak, tolong perhatikan kami pak,” kata terdampak gempa bumi, Inaq Izah di Kecamatan Batukliang.

Dia mengatakan, dirinya memang tidak separah warga lainnya. Sekarang bisa menempati rumah tahan gempa bumi. Namun keluarga dan warga sekitar masih banyak belum dibangunkan rumah.

“Saya kasihan sama tetangga dan keluarga pak, jadi sudah lama kami menunggu. Apalagi sekarang sudah masuk musim penghujan pak,” katanya.

Di samping itu, warga Kabupaten Lombok Utara juga merasakan hal yang sama. Saat ini ribuan rumah belum terbangun.

Plt Bupati Lombok Utara, Sarifudin membenarkan kondisi ini di wilayahnya.

Dia mengatakan dalam acara forum pimpinan daerah dan pimpinan media. Ada 55 ribu rumah rusak di KLU dampak gempa bumi. Perkembangannya, 5.964 dalam progress. Yang sudah terbangun 37.129 unit rumah. Namun yang lebih mengejutkan lagi, data terbaru pemerintah pusat ada 7 ribu lagi rumah di KLU tercatat sebagai korban gempa bumi yang akan dibangun.

“Ini data pusat,” katanya.

Dari musibah itu, tentu ini menjadi PR pemimpin akan datang di KLU. Belum lagi ditambah musibah non alam pandemic covid-19.

“Tapi Alhamdulillah 8 hari lalu KLU dinyatakan zero covid-19 atau nol. Kami bangga atas kinerja satgas,” kata pria yang juga mantan wartawan itu.

Sementara itu, di Lombok Tengah juga nyaris sama. Sampai saat ini, masih banyaknya yang belum tuntas.

Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Loteng, Murdi mengkalim dimana tahap I telah tuntas dilaksanakan, sementara untuk tahap II rekonstruksi ini dengan spesifikasi rusak berat sebanyak 768 unit, kemudian untuk rusak sedang sebanyak 706 unit, dan untuk rusak ringan sebanyak 847 unit.

“Ini tersebar di 37 desa dan 12 kecamatan. Total anggaran keseluruhan berjumlah 64,520,000.000. Kendala saat ini dana belum ditransfer oleh pusat,” ungkapnya, kemarin.

Murdi mengaku, pemkab sebenarnya siap-siap saja di daerah, tergantung bagaimana strategi percepatan dari gubernur saja. Pihaknya yang telah berkoordinasi akan ditransfer pertengahan Desember untuk biaya rekonstruksi tahap II. “Intinya bagaimana melakukan rekonstruksi terkait korban kerugian rumah. Saya ngak yakin bisa selesai bulan ini,” yakin dia.(tim/r1)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 383

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *