MATARAM – Komisi V DPRD Nusa Tenggara Barat menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) NTB di Mataram kemarin.
RDP ini fokus membahas soal salah satu program Pemprov, yaitu Beasiswa NTB. Mengingat sebelumnya, pihak Komisi V DPRD NTB menerima beberapa laporan terkait pelaksanaan beasiswa.
Antara lainnya soal kejelasan proses atau tahapan rekrutmen penerima beasiswa stimulan unggulan (BS-U) tahun 2022. Terutama soal juklak dan juknis.
Setelah mendengar pemaparan secara jelas dari Kepala BRIDA NTB, Ketua Komisi V DPRD NTB, Lalu Hadrian Irfani menegaskan bahwa tidak ada persoalan yang cukup serius terkait dengan beasiswa yang dikelola BRIDA tersebut.
“Tidak ada persoalan mendasar. Mereka (BRIDA NTB bekerja) profesional. Semua clean and clear,” ungkap Hadrian ditemui media usai berlangsung RDP tersebut.
Ketua DPW PKB NTB itu mengaku sebelumnya pihaknya menerima adanya beberapa laporan bahwa proses pelaksanaan beasiswa NTB tidak transparan. Terlebih lagi adanya anggapan bahwa beasiswa hanya diperuntukan bagi kalangan/golongan tertentu saja.
“Tapi setelah kami (panggil BRIDA) klarifikasi, mereka melaksanakan rekrutmen sesuai dengan juklak juknis,” ujarnya.
Apa yang diduga sebagian masyarakat selama ini dimana adanya pelaksanaan yang carut marut, tidak terbuka tidak dibuktikannya setelah mendengar penjelasan panjang lebar dari BRIDA itu sendiri.
“Jadi anggapan itu tidak benar dan tidak terbukti. Jadi Insya Allah, dalam waktu dekat BRIDA akan mengumumkan penerima BS-U tahun 2022 (secara terbuka),” ujar Hadrian.
Anggota Komisi V DPRD NTB, Lalu Budi Suryata mengapresiasi kinerja BRIDA yang mengutamakan sikap transparan dan akuntabel. Terutama dalam pelaksanaan beasiswa NTB.
Penerapan persyaratan minimal IPK, dinilainya sudah bagus dan memang harus dipenuhi. Oleh karenanya, kedepan BRIDA diharapkan menjadi contoh yang baik.
“BRIDA harus berikan contoh yang tepat. Kami harap kedepan BRIDA menjadi terdepan dalam transparansi,” terang politisi PDIP itu singkat.
Kepala BRIDA NTB, Wirawan Ahmad memaparkan secara jelas terkait beasiswa. Dimana dalam proses pelaksanaan beasiswa semua berlandaskan ketentuan yang ada.
Selain itu pula, pihaknya menegaskan bahwa dalam persoalan beasiswa pihaknya sangat mengutamakan sikap transparan dan akuntabel. Tahap pertama, telah dilakukan seleksi administrasi dari tanggal 1-31 Juli. Sedangkan pengumuman seleksi tahap I, yaitu 1 Agustus 2022. Kemudian tahap II seleksi wawancara mulai dari 8-14 Agustus 2022.
“Dan pengumuman lulus sertifikasi pada tanggal 21 September 2022,” terang Wirawan.
Mantan Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi Keuangan Infrastruktur dan Pembangunan secara rinci mengungkapkan jumlah pendaftar BS-U, yaitu mencapai 5.416 orang.
“Total peserta lulus seleksi tahap I seleksi administrasi sebanyak 3.154 orang. Mereka terdiri 106 peserta jenjang D1-D2, jenjang S1 2.493 peserta, jenjang S2 439 peserta dan jenjang S3 116 peserta,” jelas Wirawan Ahmad.
Lebih lanjut diterangkannya, adapun parameter penilaian seleksi BS-U 2022. Antara lainnya kelengkapan administrasi, besaran SPP, prestasi akademik, prestasi non akademik hingga IPK dan lainnya.
Oleh karenanya, mantan Kepala BPKA Sumbawa itu menyatakan, pengelolaan program beasiswa NTB dilaksanakan dengan prinsip profesional, transparan dan akuntabel.
“Proses pelaksanaan beasiswa dari pendaftaran, seleksi administrasi, wawancara sampai dengan pengumuman dilaksanakan sistematis sesuai dengan juknis yang ditetapkan,” pungkasnya. (jho)
.