LOTIM—Kelompok Kuliah Kerja Partisipatif (KKP) UIN Mataram bersama dengan Karang Taruna Indonesia (KTI) Lembah Rinjani Desa Pringgejurang Utara melakukan kegiatan penanaman pohon bersama di jalur pendakian Bukit Sangkareang. Kegiatan ini di iikuti oleh beberapa komunitas anak muda seperti Komunitas Pecinta Alam Gumi Sasak (KPAGS), Ikatan Pelajar Nahdlatul Watahan (IPNW) Montong Gading, Karang Taruna Madani Desa Jango, KKN-PMD Unram Desa Pringgajurang Utara 2024 dan mahasiswa KKP UIN Mataram Desa Pringgajurang Utara.

Penanaman pohon bersama di Jalur Pendakian Bukit Sangkareang ini dilaksanakan pada Minggu (11/08). Kegiatan ini diikuti kurang lebih oleh hampir 50 anak muda yang tergabung di beberapa komunitas yang disebutkan sebelumnya. Jalur pendakian Bukit Sangkareang ini merupakan salah satu jalur alternatif pendakian Rinjani yang langsung ke Segara Anak. Sebagai destinasi wisata yang popular jalur pendakian ini tidak pernah sepi oleh wisatawan local bahkan mancanegara.

“Kita semua sebagai makhluk ciptaan Allah SWT sudah sepatutnya untuk saling menjaga dan melestarikan. Maka sebagai bentuk relasi hablum minal alam (cinta alam, Red), KKP UIN Mataram sangat antusias dalam memeriahkan penanaman pohon bersama dengan stakeholder Desa Pringgejurang Utara yaitu KTI Lembah Rinjani Desa Pringejurang Utara,” kata Dosen pembimbing, Lutfatul Azizah

Dijelaskan, dalam kegiatan ini juga menariknya, bibit pohon yang ditanam merupakan pohon dengan buah-buahan yang nantinya akan menjadi salah satu sumber ekonomi masyarakat. Sehingga kegiatan ini tidak hanya memiliki nilai sosial namun juga nilai ekonomi.

“Bibit pohon yang ditanam dalam kegiatan ini juga gratis disediakan oleh warga yang tinggal di kaki Bukit Sangkareang. Bibit ini juga sediakan gratis untuk siapa saja yang ingin melakukan penanaman pohon” tutur Lutfa menyampaikan amanah salah seorang warga di kaki Bukit Sangkareang.

Kepala Desa Pringgejurang Utara melalui Kasi Pemerintahan Desa pemdes setempat, Herman menjelaskan, Jalur Pendakian Bukit Sangkareang sebenarnya tidak gundul, namun ada beberapa lokasi yang pohonnya masih butuh perhatian lantaran bekas penebangan liar. “Sehingga harus segera di tanami pohon. Pohon dari bibit memang lama tumbuh, namun seiring berjalannya waktu rutinitas penanaman ini maka akan terlihat hasilnya nanti,” yakinnya optimis.

Kegiatan ini lanjut Erwin mengambil tema ‘Jelajah Hutan Menebar Kehidupan’. Tema tersebut diharapkan menjadi sebuah ajakan agar kedepannya setiap orang sadar pentingnya untuk menanam pohon sebagai keberlanjutan untuk masa yang akan datang.

“Menanam pohon seperti yang dilakukan sekrang ini memang tidak akan kelihatan hasilnya dalam waktu dekat. Namun, dampaknya akan dirasakan oleh generasi yang akan datang dimasa depan,” tegasnya. (fiz)

100% LikesVS
0% Dislikes
Post Views : 237

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *