PRAYA – Keberadaan kerbau di areal Bandara Lombok jadi atensi untuk dilakukan penertiban. Pasalnya, kerbau ini dianggap mengkhawatirkan karena bisa mengganggu pelayanan di bandara.
Untuk itu, tim gabungan yang terdiri dari unsur TNI, Polri, dan keamanan Bandara hingga Pol PP turun tangan bersama stakeholder terkait beserta pemerintah kecamatan dan desa setempat.
Kasat pol PP, Lalu Rinjani menjelaskan, dalam waktu dekat, setelah dilakukan rapat bersama stakeholder terkait soal ternak di areal Bandara dan menjadikan areal Bandara sebagai lokasi menggembala ternak kerbau, mencapai kesepakatan bahwa harus segera mengeluarkan ternak mereka dari areal bandara.
“Tanggal 10 bulan ini kami akan mengeluarkan ternak dari areal bandara, Kalau masih saja membandel kami akan ambil tindakan tegas,” tegasnya.
Dalam melakukan penertiban, dikatakan pihaknya bersama dengan tim gabungan dari Kodim, Polres, Pol PP Provinsi NTB. Kemudian juga dari pihak pemerintah kecamatan dan desa setempat.
“Kita akan bantu untuk mengeluarkan ternak warga ini, bukan hanya memintanya keluar saja, dan kita akan fasilitasi apabila membutuhkan kendaraan dan lainnya,” katanya.
Adapun jumlah kerbau yang selama ini berada di areal bandara tersebut mencapai puluhan ekor. Bahkan sudah mulai membuat kandang kerbau mereka di areal bandara. Pihaknya bersama tim gabungan sudah melakukan pembongkaran kandang bersama Kades dan Camat, dan juga sudah mengimbau dan melakukan sosialisasi agar kerbau mereka segera direlokasi. Pihaknya tinggal mengambil tindakan saja.
“Para peternak sudah sanggup membawa ternaknya ke wilayah Desa Prabu di areal mana ia terbiasa menggembala. Dan dari peternak sudah banyak siap, namun perlu kita fasilitasi lah ini,” katanya.(tim)