IST/RADAR MANDALIKA DIVAKSIN: Kepala Dinas Kesehatan Kota Matara, dr. H Usman Hadi saat disuntik vaksin Covid-19 Sinovac di Puskesmas Pejeruk Kota Mataram, Senin (18/01).

Pegawai WFH dan WFO Selama Seminggu

MATARAM – Coronavirus Disease atau Covid-19 belakangan ini semakin menyerang klaster perkantoran. Satu lagi pejabat di lingkup Pemkot Mataram kembali terkonfirmasi positif Covid-19. Yaitu Kepala Dinas Kesehatan (Kadikes) Kota Mataram, dr. H Usman Hadi.

Sebelum akhirnya Usman disebut terpapar positif virus corona, Jumat (22/02). Yang bersangkutan tercatat sudah menerima suntikan cairan vaksin Covid-19 Sinovac di Puskesmas Pejeruk Kota Mataran, Senin (18/01). Pada saat vaksinasi perdana bagi tenaga kesehatan (Nakes) di Kota Mataram.

Tidak hanya yang bersangkutan. Istri Usman juga disebut terpapar positif virus corona. Jurus Bicara Gugus Tugas Penanganan Pencegahan Covid-19 Kota Mataram, I Nyoman Suwandiasa mengungkapkan, setelah dinyatakan positif virus corona, Usman bersama istri langsung menjalani isolasi di RSUP NTB. Saat ini keduanya masih dirawat untuk berjuang melawan virus corona.

“(dr. Usman) dirawat di rumah sakit provinsi (RSUP NTB) bersama istri di sana. Udah tiga hari. Kalau anaknya negatif,” kata dia, usai menghadiri acara di Gedung DPRD Kota Mataram, kemarin (25/01).

Satgas Covid-19 Kota Mataram disebutnya sudah melakukan tracing dan swab terhadap para pejabat teras Kota Mataram atau orang yang melakukan kontak erat dengan Usman beberapa waktu terakhir. Termasuk akan mentracing para staf atau pegawai yang ada di Dikes Kota Mataram.

“Sudah dilakukan hari ini dan dari kemarin sudah dilakukan kontak tracing dan swab,” kata Nyoman.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kota Mataram ini mengatakan, pelayanan publik di Kantor Dikes Kota Mataram yang berlokasi di Kompleks Perkantoran Lingkar Selatan tetap berjalan normal. Artinya, kantor setempat tidak akan lockdown dengan berbagai pertimbangan. “Belum ada lockdown,” jelas dia.

Terpisah, Sekretaris Dinas (Sekdis) Kesehatan Kota Mataram, drg. Dianita Rahmi mengungkapkan, pasca Kadikes terpapar virus cona. Terkait pelayanan di kantor setempat sudah dikonsultasikan ke Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram, H Effendy Eko Saswito. Di mana Kantor Dikes Kota Mataram tidak akan ditutup. “Gak ditutup kantornya,” tegas dia.

Dia mengutarakan, Sekda Kota Mataram mengarahkan agar pegawai bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH) dan tetap bekerja dari kantor atau Work From Ofiice (WFO). Porsinya dibagi untuk WFO dilakukan 25 persen dan WFH dilakukan 75 persen. “Mulai hari ini (kemarin) sampai seminggu. Sambil kita lakukan tracing,” tutur dia.

Pihaknya hingga kemarin belum melakukan tracing dan swab Covid-19 terhadap para staf dan pegawai yang bertugas di Dikes Kota Mataram. Namun begitu, dalam waktu dekat ini untuk tracing dan pemeriksaan swab kepada sraf dan pegawai akan segera dilakukan di kantor setempat.

“Setiap hari kalau Pak Kadis kan bertemu dengan siapa saja di kantor. Jadi kita tracing, kita swab nanti gantian teman-teman di kantor. Termasuk saya,” jelas dia. (zak)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *