LOBAR—Jembatan gantung peninggalan kolonial belanda di Desa Kebun Ayu Kecamatan Garung akan segera diperbaiki Pemda Lombok Barat (Lobar). Selain merupakan situs sejarah, jembatan yang menghubungkan Desa Kebun Ayu dengan Desa Jembatan Kembar Lembar itu tetap dipergunakan masyarakat untuk menyeberang. Serta menjadi saluran irigasi yang dibangun membentang pada bagian bawah jembatan.
Namun kini kondisi jembatan yang sudah ada sejak 1932 itu mengalami kerusakan di beberapa titik. Jembatan yang diketahui memiliki panjang 116 meter dan lebar 4 meter tersebut, akan dipercantik Pemda sebagai daya tarik wisata. Wakil Bupati (Wabup) Lobar, Hj Sumiatun bersama Sekda dan dinas terkait sudah turun langsung mengecek kondisi jembatan itu.
“Bagaimana pun itu (jembatan gantung) harus dipelihara dengan baik, sebagai peninggalan sejarah dan cagar budaya di daerah Kita,” ujar Wabup yang dikonfirmasi, Selasa (12/9).
Menurutnya, jembatan gantung bersejarah ini satu-satunya yang ada di Lombok dan masih tetap digunakan. Namun, srikandi asal Sekotong itu tak menampik jika jembatan ini minim diperhatikan. Jauh sebelumnya ia ingin merenovasi jembatan ini. Karena itulah, ia pun berupaya kali ini bisa direnovasi. “Kita harapkan jembatan ini bisa jadi destinasi wisata, sehingga wisata di Lobar lebih banyak pilihan,” terangnya.
Lebih-lebih dikatakan Ketua DPD II Golkar Lobar itu, penataan kawasan di jembatan sudah bagus. Tinggal merapikan saja untuk lebih membercantiknya. “Mudah-mudahan bisa kita upayakan, namun kembali ke kemampuan kita. Tapi kami upayakan agar bisa ditangani, terutama yang rusak-rusak bisa diperbaiki agar perjalan kaki aman,” jelasnya.
Sementara itu, Kadis PUPR Lobar I Made Arthadana saatvmendampingi Wabup turun mengecek jembatan gantung tersebut mengatakan, Wabup meminta agar bagian-bagian yang rusak dari jembatan itu diperbaiki.
“Perintahnya Bu Wabup segera dilakukan perbaikan agar bisa difungsikan maksimal. Karena ibu wabup menilai itu adalah bagian peninggalan sejarah, dan di Dikbud tercatat sebagai cagar budaya,” ujarnya.
Jembatan itu bisa difungsikan untuk mendukung wisata. Pihaknya pun menindaklanjuti dengan menugaskan tim melakukan pengecekan terhadap kondisi jembatan. Setidaknya, itu bisa diperbaiki pada bagian yang butuh perbaikan sehingga bisa mendukung fungsi jembatan. Desain perencanaan perbaikan jembatan itu akan segera selesai. Sehingga diharapkan bisa dibiayai di APBD perubahan tahap I. Kemudian dilanjutkan pada APBD murni 2024. “Sebab jembatan ini memang dipakai sebagai akses warga, baik bersepeda dan pejalan kaki. Kedepan kami harapkan bisa jadi ikon,” imbuhnya.
Sementara itu, Kades Kebun Ayu Jumarsa sangat berharap pembenahan atau renovasi jembatan gantung segera dilakukan Pemkab. Apalagi Wabup, Sekda dan Kadis PU sudah turun mengecek jembatan tersebut. “Kami juga mau hidupkan itu, karena itu kami minta agar segera ditangani,” harapnya.
Sesuai perintah Wabup agar jembatan itu segera ditangani bagian-bagian yang rusak. Selama ini warga saat melintasi jembatan dibuat was-was, karena kondisi plat besi yang rusak. Termasuk plat besi yang menjadi saluran irigasi di jembatan juga rusak, sehingga air irigasi bocor. Pemdes juga sudah menyiapkan lokasi parkir bagi pengunjung yang datang. Selain itu, akan disiapkan lesehan di sekitar lokasi. Pihak desa juga sudah menata kawasan itu dan menyiapkan wahana bermain di sungai. “Kita harapkan ini jadi daya dukung wisata melon,” pungkasnya.(win)