Zulkieflimansyah (Jhoni Sutangga/Radar Mandalika)

MATARAM – Gubernur NTB, Zulkieflimansyah menyikapi dengan santai diusulkan pemberhentiannya memimpin NTB. Bagi politisi PKS itu kepemimpinan itu pasti akan berakhir.

“Tidak ada jabatan selamanya, ada awal dan ada akhirnya. Dan disikapi biasa-biasa saja,” ucap gubernur di Mataram, kemarin.

Paripurna yang berlangsung di DPRD NTB dengan agenda pengumuman masa jabatan gubernur dan wakil gubernur NTB yang berlangsung disebutnya bukan diartikan pemberhentian. Namun hanya sebatas pengumuman.

“Jadi bukan memberhentikan. Tapi pengumuman supaya yang mau jadi gubernur siap-siap,” katanya.

Masa jabatan Zul-Rohmi berakhir 19 September mendatang. Untuk mengisi kekosongan jabatan, akan diusulkan Penjabat Gubernur. DPRD NTB baru-baru ini telah mengusulkan tiga nama Penjabat Gubernur diantaranya, Sekda NTB, Lalu Gita Ariadi. Sekjen DPD RI, Lalu Nikman Zahir dan Sekjen Kementerian Agama RI, Prof Nizar Ali.

Bang Zul sapaanya berpesan siapa pun yang terpilih supaya bisa berkawan baik dengan para media. Jabatan gubernur meski statusnya Penjabat tidak amat sakral.

“Saya kira mereka harus baik-baik sama teman wartawan. Jabatan gubernur ini tidak sakral-sakral amat semua orang bisa melakukan,” ujarnya.

Ketua Bidang Pembinaan Kepala Daerah DPP PKS itu mengatakan birokrasi seperti mesin yang bisa berjalan sendiri. Sehingga tidak harus diasumsikan sesuatu yang menyeramkan.

“Jadi jangan di bikin seram-seram seakan ini nggak akan ada yang bisa,” ucapnya.

Ditanya apa yang akan dilakukan setelah selesai memimpin NTB, Bang Zul hanya menjawab akan menjalani aktivitas biasa saja.

“Nanti kita lihat. Biasa saja seperti saat ini. Apakah berkebun atau bertani, nggak lah,” pungkasnya. (jho)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 590

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *