JAYADI/RADAR MANDALIKA GROUP DEMO: Puluhan Ibu Rumah Tangga (IRT) melakukan protes ke kantor Lurah Semayan, Kecamatan Praya Loteng, kemarin.

PRAYA—Puluhan Ibu Rumah Tangga (IRT) dari lima Lingkungan di Kelurahan Semayan, Kecamatan Praya melakukan protes ke kantor lurah setempat, kemarin. Tujuannya, untuk menyampaikan aspirasi maupun protes atas sikap Bhabinkamtibmas Kelurahan Semayan yang dinilai kurang profesional.

Salah satu IRT, Yuli mengatakan, puluhan IRT yang melakukan aksi  ke kantor lurah ini merupakan penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial. Hanya saja, dalam penerima bantuan tersebut,  sejak setahun terakhir, proses pencairan BPNT maupun PKH sering ricuh, karena Bhabinkamtibmas diduga melakukan intervensi pada ibu-ibu setempat. 

“Makanya kami datang pada Lurah. Semoga saja didengar oleh Lurah maupun pihak yang bertanggung jawab,” katanya, kemarin.

Hal senada disampaikan IRT yang enggan dikorankan namanya. Ia menegaskan, selama ini Bhabinkamtibmas diduga melakukan intervensi dalam proses pencairan dana PKH dan BPNT karena memiliki saudara yang juga menjadi agen BRI Link di Kelurahan Semayan.

“Ada dua agen BRI Link sebagai  tempat pencairan. Satu milik ibu Umi di Kekere Timur dan kedua milik saudaranya pak Bhabin di Kekere Barat,” terang sumber.

Ia mengungkapkan, dalam proses pencairan bantuan pemerintah, terutama BPNT, anggota Babinkamtibmas setempat diduga datang menemui penerima manfaat untuk diambil kartunya dan dicairkan. Tidak hanya itu, Babinkamtibmas Kelurahan Semayan diduga memperalat anggota Badan Keamanan Kelurahan (BKK) untuk mengambil kartu milik warga penerima manfaat.

“Kami sempat tidak mau mencairkan BPNT di dia. Kami lebih banyak yang mencairkan di agen Umi. Tapi saat itu sempat ada ucapan dari pak Bhabin kalau akan melaporkan para ketua kelompok ke Polres,” ucapnya.

Dengan persoalan ini, pihaknya meminta Lurah Semayan menyikapi persoalan ini dan mendesak mengajukan usulan pemindahan Babinkamtibmas Kelurahan Semayan ke Polres Loteng.

“Terus terang kami ingin tenang. Berikan kami kebebasan mengambil atau mencairkan bantuan dimana saja,” ujarnya.

Ia menambahkan, puncak hubungan kurang baik antara penerima PKH dan BPNT dengan Bhabinkamtibmas Kelurahan Semayan ketika sebagian besar penerima manfaat membuat e-Warung yang diwadahi koperasi. Keberadaan e-Warung bisa menjadi ancaman sehingga penerima manfaat tidak lagi mencairkan bantuan di agen BRI Link di Kelurahan Semayan. Sejatinya, Bhabinkamtimbas hanya mengawasi bantuan pemerintah. Kalaupun ada penyelewengan baru dilaporkan. Bukan malah intervensi karena hal tertentu dan membuat masyarakat resah.

Sementara itu, Lurah Semayan, Lalu Balya Wiranegara menjelaskan, pihaknya tidak mengetahui kalau IRT ini akan melakukan hearing ke kantor Lurah ini.  Karena, tidak ada infonya sebelumnya. Namun terlepas dari itu, pihaknya tetap menerima segala hal menjadi keluhan masyarakat ini.

“Ini terkait dengan bantuan PKH dan BPNT. Kami akan segera membicarakannya dengan Bhabinkamtibmas,” jelasnya.

Ia menegaskan, untuk permintaan usulan agar Bhabinkamtibmas untuk dipindahkan, itu bukan ranah pemerintah kelurahan. Itu ranahnya Polres Lombok Tengah.

“Kami akan mencoba menyelesaikan secara kekeluargaan,” ungkapnya.

Dalam aksi itu, lurah juga memberikan motivasi agar kaum perempuan Kelurahan Semayan menjadi wanita mandiri dan kreatif. Dengan demikian, penerima bantuan pemerintah bisa keluar dari garis kemiskinan.

Sementara itu, Bhabinkamtibmas Kelurahan Semayan, Bripka Zil Asror Hamdani menyatakan, dirinya kurang mengetahui terkait demo dari penerima PKH ke kantor Lurah Semayan. Karena, dirinya sedang berjaga di kantor PDAM.

“Kalau untuk lebih jelas, besok (hari ini,Red) kita ketemu di kantor Lurah,” katanya. (jay)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 587

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *