PRAYA – Bakal calon gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal berkomitmen untuk membangun NTB menjadi lebih maju.

Berangkat dari kegalauannya melihat daerah dengan semua potensi yang ada, namun belum dapat dimaksimalkan. Hal ini pula yang menjadi alasan ia memilih untuk pulang dan melepas kariernya di Jakarta.

Menurut Iqbal, dalam konteks membangun daerah dengan potensi kemajuan mencapai NTB Emas di masa 10-15 tahun ke depan perlu dimatangkan sejak saat ini. Dengan pemimpin yang sudah memahami dan peka terhadap mempersiapkan generasi emas tersebut.

“Apa yang sudah ada perlu dikelola dengan baik hingga semuanya bukan hanya mimpi belaka, namun menjadi mimpi nyata,” ujar Iqbal pada silaturahmi dan ngopi bareng awak media di Kuta, kemarin.

Pada awal kemunculannya dan menyatakan diri maju di Pilkada NTB ini,  banyak pihak yang memandang sebelah mata dan mempertanyakan dirinya yang mau jadi gubernur tapi tidak punya partai.

Namun soal niat baik mengabdikan diri untuk NTB itu, ia bulatkan hingga tuhan juga mendukung apa yang telah diniatkan tersebut. Hingga sampai malam akan mendaftar ke KPU NTB ada juga partai yang mengajukan diri mendukungnya.

“Dari 10 partai pendukung ini bukan hanya dukungan semata, banyak partai itu mendukung karena kasihan kepada saya,” ungkapnya.

Hal ini ia katakan karena pandangan visi dan misi yang sama. Di situlah gambaran baru, dulu persepsinya terhadap parpol itu selalu negatif. Namun perjalanan politik pertama kali ini, ia memahami ternyata masih banyak orang-orang baik di partai dengan tujuan dan niat tulus bersama bagaimana membangun daerah.

“Cara pandang saya soal fakta bahwa NTB ini daerah potensial, dan syarat daerah maju ada di NTB yakni sederhananya kita menanam tongkat jadi pohon karena suburnya, alamnya indah. Dari 77 negara saya keliling banyak liat wisatanya saya tidak tertarik, karena pantai terindah itu di Lombok,” jelasnya.

Kemudian, di Pulau Sumbawa ada 3 tambang emas. Jika dijumlahkan lebih besar dari hasil tambang terbesar di Afrika. Bahkan negara lain lebih banyak memilih pekerja dari Lombok karena karakter masyarakat NTB seluruhnya yakni soal keuletannya dan pekerja keras.

Adapun sampai saat ini NTB belum bisa keluar dari nominasi 10 provinsi termiskin di Indonesia. Ini disebabkan soal tata kelola, dimana pada akhirnya menjadi PR besar seorang leadership.

“Bukan pulang pergi dari luar negeri terus ngurus anak dan istri aja ya gak bakal tuntas,” sentilnya.

Adapun mendominasi pada Daftar Pemilih Tetap (DPT) NTB pemuda sebesar  57 persen. Maka pada 10 tahun berikutnya, anak muda ini akan naik persentasenya menjadi 70 persen. Dimana dimasa  bonus demografi daerah. Ini menjadi dua mata pisau, apabila anak mudanya bagus dan berintegritas maka akan menjadi NTB Emas.

Maka untuk menuntaskan kegelisahannya soal bagaimana anak muda ke depan, maka setidaknya ia dapat meletakkan pondasi saat ini mengabdikan diri membangun peradaban daerah menyongsong NTB emas dengan generasi yang berkualitas dan daerah yang makmur, maju dan mendunia.(tim)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *