LOBAR—Kisah perjuangan gadis cilik Alika merawat ayahnya yang menderita kanker seorang diri menjadi perhatian serius DPRD Lombok Barat (Lobar) Fraksi Gerindra. Saat turun menyalurkan santunan dari DPP Gerindra pusat, akhir pekan kemari, para anggota DPC Gerindra Lobar itu menemukan beberapa fakta.

Mulai minimnya perhatian Pemerintah Daerah (Pemda) Lobar, hingga kondisi sikologis Alika yang terganggu. Hal itu membuat partai Gerindra menintruksikan para wakil rakyat itu segera berkoordinasi dinas terkait untuk menangani permasalahan itu.

“Setelah kami turun ke kediaman adik Alika, bapak dari Adik Alika ini butuh perhatian dari Pemda,” ujar Anggota DPRD Fraksi Gerindra, Lalu Irwan yang dikonfirmasi, Rabu (11/9).

Irwan mengaku turun mengunjungi Alika dan Ayahnya atas instruksi DPP Gerindra. Bersama Seluruh anggota Fraksi Gerindra memberikan bantuan dan peralatan sekolah bantuan DPP Gerindra.

Namun mendapati informasi Pemda Lobar justru terkesan tutup mata dengan kondisi masyarakat tersebut. Syukurnya masih ada relawan yang rutin datang mengecek kondisi ayah dari Alika yang mengidam kanker kelenjar getah bening.

“Harus ada peran serta pemda,” tegasnya.

Selain itu, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) juga harus muncul untuk memberikan pendampingan sikologis bagi Alika. Sebab ia melihat bocah kelas 4 SD itu mengalami trauma berat. Bahkan terlihat takut ketika banyak yang mendatangi rumahnya. Hingga marah saat ada orang yang mendokumentasikan kondisi ayahnya.

“Ada permasalahan mental anak ini yang perlu diperhatikan. Dan Pemda harus hadir memberikan pendampingan sikologi untuk adik Alika ini agar kembali normal, kasihan loh anak ini,” bebernya.

Pihaknya merasa miris dengan respon Pemda Lobar yang lamban terhadap masyarakat yang membutuhkan tindakan segera. Terlebih dengan belum terbentuknya komisi sebagai alat kelengkapan dewan (AKD). Sehingga gerak Pemda pun menjadi lamban karena tak ada desakan dari legislatif.

“Mungkin karena belum ada komisi (belum ada yang mengontrol jadi Pemda Lamban menanggapi),” singgungnya.

Padahal, kisah Ayah dan anak ini pun belakangan viral di sosial media dan menyita perhatian masyarakat luas. Hingga banyak yang datang mengantarkan bantuan. Namun, Pemda Lobar sendiri justru belum ada tindakan.

“Setelah saya telepon Kadis Dikes dan Dirut Rumah Sakit Tripat Gerung, ternyata belum ada campur tangan (tindakan, Red) dari Pemerintah Daerah sama sekali,” heran anggota DPRD Lobar Dapil Gerung-Kuripan.

Bahkan, Dinas Kesehatan pun disebut belum mengetahui persis kondisi pak Andi yang sakit parah tersebut. Baru Kepala Puskesmas Gerung yang sudah mengunjungi yang bersangkutan. Termasuk soal adanya seorang tenaga kesehatan asal Lombok Tengah yang bertugas di RSUD Tripat Gerung. Yang rutin datang dua kali seminggu untuk memberikan perawatan dan mengecek kondisi pak Andi atas dasar inisiatif sendiri.

“Yang kerja di RSUD Tripat itu murni relawan, dia inisiatif sendiri turun untuk memberikan semacam home care,” bebernya.

Ia memastikan akan segera berkoordinasi dengan OPD terkait. Mulai dari Rumah Sakit, Dinas Kesehatan, DP2KBP3A, hingga dinas pendidikan. Agar penanganan pengobatan ayah Alika yang trauma berobat ke rumah sakit bisa tertangani. Serta sikologi alika bisa kembali normal seperti sediakala.

“Kita akan pastikan juga kepada kepala desa apakah orang tua dari adik alika ini sudah masuk kepesertaan BPJS, kalau belum bagaimana nanti agar bisa terkafer di progarm UHC,” pungkasnya. (win)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *