FOTO DIKI WAHYUDI/RADAR MANDALIKA GENANGAN: Sejumlah kendaraan saat melintasi jalan yang penuh dengan genangan air di sekitar Gebang, Kota Mataram.

MATARAM – Permasalahan genangan hingga saat ini belum tuntas ditangani Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram. Genangan masih saja terjadi di beberapa titik di wilayah ibu kota Provinsi NTB setiap diguyur hujan. Dinas terkait diminta harus bekerja keras mencari solusi terbaik untuk menuntaskan masalah genangan.
Terlebih dengan cuaca saat ini yang masih saja turun hujan. Tidak terkecuali di Mataram. Saat diguyur hujan beberapa hari lalu, terjadi genangan di Jalan Selaparang atau depan Patung Tani Kelurahan Mayura, Kecamatan Cakranegara. Genangan terjadi dengan ketinggian di atas mata kaki.
Ketua DPRD Kota Mataram, H Didi Sumardi mengatakan, masyarakat tentu berharap dan menginginkan agar genangan sama sekali tidak terjadi di Mataram. Disatu sisi, Pemkot Mataram dinilai terus bekerja dengan baik dalam rangka mengatasi masalah genangan. Faktanya saat ini jumlah titik genangan terus berkurang di Mataram.
“Ada progres dalam menangani genangan dari ratusan menjadi puluhan. Yang sekarang ini udah di bawah 50 titik genangan,” uangkapnya, kemarin.
Namun begitu Didi menekankan, Pemkot Mataram melalui dinas terkait harus terus menerus melakukan berbagai upaya untuk mengurangi titik genangan. Sebagaimana dalam rapat pembahasan ujarnya bahwa masalah genangan akan tetap diatensi dan menjadi konsens dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
“Yang menjadi catatan kita juga adalah berkaitan dengan keberadaan beberapa sungai yang juga berkontribusi untuk menghambat lajunya aliran air. Ini juga menjadi problem tersendiri. Katakanlah di sungai Pagutan itu sedimentasi-nya itu tinggi,” ungkapnya.

Sementara Kepala Dinas PUPR Kota Mataram, Miftahurrahman mengomentari masalah genangan yang terjadi di Jalan Selaparang atau depan Patung Tani saat diguyur hujan belum lama ini. Rencananya beberapa langkah akan dilakukan untuk mengatasi genangan di titik tersebut.
“Kalau seperti ini median jalan yang ada tamannya kita jebol agar air ke utara,” katanya.
Namun sebelum langkah itu dilakukan, tambah Miftah, pihaknya terlebih dahulu akan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram. Karena pihaknya akan menjebol taman yang menjadi wewenang dari DLH. “Taman ini kan dibuat sama DLH, jadi kita harus kordinasi dulu,” katanya.
Miftah mengutarakan, genangan di Jalan Selaparang sudah dicarikan solusinya. Salah satu caranya dengan mengangkat sampah yang ada di drainase. Selain itu, pihaknya juga membuat lubang drain agar air hujan bisa langsung masuk ke saluran. Namun, sekarang jalan bagian utara yang tergenang. Air tidak bisa mengalir ke utara karena ada median jalan.
“Jalan itu miring ke utara, jadi ketika hujan akan tergenang karena ada median jalan. Apalagi sekarang ada median baru,” ulasnya.
Karena kondisinya seperti itu, mau tidak mau Miftah akan menjebol taman yang menjadi median jalan tersebut. Pembobolan taman dianggap bisa menjadi solusi jangka pendek agar tidak ada lagi genangan di jalan tersebut. “Air ini tidak bisa mengalir ke utara karena ada median jalan,” tutur Miftah.
Dia meyakini, jika median jalan dibobol maka tidak ada lagi genangan. Saat diguyur hujan, air akan mengalir ke utara dan masuk ke saluran. “Kalau di jalan sebelah selatan tidak ada saluran. Apalagi jalan miring ke utara,” tambah Miftah.
Terpisah, Lurah Mayura, I Made Suarta mengatakan, genangan ini terjadi karena banyaknya pengusaha yang memplat saluran. Sehingga ketika hujan air tidak langsung masuk ke drainase. “Selain itu banyak sampah di saluran tersebut,” ujar pria berkumis itu. (zak)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 429

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *