PRAYA – Rabu 23 Desember 2020 (hari ini, Red) merupakan hari pemilihan kepala desa serentak 16 desa di Lombok Tengah (Loteng). Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Loteng beserta panitia pilkades sudah maksimalkan proses penyelenggaraan.
Kepala DPMD Loteng, Jalaludin mengatakan, untuk kesiapan di lapangan terutama penerapan pelaksanaan pilkades serentak dengan yang taat prokes covid-19, pihaknya telah melakukan rapid test kepada 1400 petugas KPPS di 10 kecamatan sejak Senin (22/12) kemarin. Selain itu, termogan, handsanitaizer, tempat cuci tangan dan APD lainnya sudah disiapkan dan telah di distribusikan ke masing-masing titik wilayah pelaksanaan pilkades.
“Ini standar yang tidak boleh di kurangi walaupun daerah tersebut zona merah ataupun hijau. Kalau 16 desa ini alhamdulillah zonanya hijau semua, ini laporan dari satgas covid-19,” bebernya, kemarin.
Katanya, kaitan dengan hasil rapid kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) pihaknya mengarahkan untuk langsung menanyakan kepada dinas kesehatan. Kaitan dengan masker sendiri pihaknya telah menyiapkan 20 persen dari daftar pemilih tetap (DPT). Jadi kalau DPT-nya 1000 pihaknya akan menyediakan masker sebanyak 200 masker. Kemudian soal logistik sudah dilakukan pendistribusian menjelang hari pencoblosan besok (hari ini, red).
“Kepolisian sudah mengamankan logistik semenjak lima hari lalu. Mulai dari pelipatan, pengepakan, penyegelan dan pendistribusian sudah dilakukan ke seluruh titik,” bebernya.
Selain itu, kaitan dengan maraknya perjudian saat ajang Pilkades digelar, ia mengatakan persoalan tersebut bukan ranah DPMD untuk menjawab, karena hal tersebut diluar pantauan pihaknya. “Kalau hal itu silakan tanya aparat keamanan. Harapan kami hal semacam itu mohon dihindari, karena judi ini sering kali menjadi pemicu munculnya konflik setelah pilkada digelar,” katanya.
Kemudian, persoalan dengan money politik tentu nantinya akan menjadi urusan Panwas dan panitia di bawah. Untuk DPMD sendiri ia mengaku tidak mampu mendeteksi terlalu jauh ke bawah kaitan hal tersebut. Persoalan siapa yang bertanggung jawab kaitan dengan sosialisasi permasalahan yang sering terjadi tersebut, dirinya menyebut tetap mengacu pada pedoman yang ada. Kaitan dengan tata cara dan lain sebagainya para penyelenggara dan calon seniri sudah diberikan sosialisasi jauh sebelumnya.
Terakhir, persoalan dengan pola pelipatan juga sudah diubah sesuai dengan pola yang digunakan pada pelaksanaan Pilkades di Desa Kateng.
“Kita jamin tidak ada kesalahan pelipatan nantinya. Pasalnya, kita juga sudah bekerjasama dengan KPU kaitan dengan pola simetris yang selalu menjadi masalah,” tutupnya. (buy)