IST/RADAR MANDALIKA TURUN: Gubernur NTB, Zulkieflimanyah saat berjalan kaki di sungai Dusun Sape Desa Kabul, Sabtu pekan kemarin.

Akan Bangun Jembatan di Sape dan Sumur Bor

PRAYA – Kedatangan Gubernur NTB, Zulkieflimansyah di Dusun Sape, Desa Kabul, Kecamatan Praya Barat Daya Lombok Tengah, Sabtu kemarin membawa berkah bagi warga desa setempat. Impian warga dibangunkan jembatan penghubung di dusun setempat akan terwujud segera. Pemprov melalui Dinas PUPR NTB akan membangun jembatan dengan panjang sekitar 15 meter.

Pasalnya, pembangunan jembatan ini sejak lama dinantikan. Mirisnya lagi, pada saat musim hujan seperti sekarang ini, warga sulit keluar masuk di dusun setempat. Demikian juga bagi pelajar yang hendak ke sekolah jadi tidak bisa. siswa/siswi harus menunggu air surut. Termasuk juga warga.

Sementara itu, bukan hanya soal jembatan. Kedatangan orang nomor satu di NTB ini juga berjanji akan membangunkan sumur bor warga setempat. Pembangunan akan dilakukan Dinas ESDM NTB.

“Jadi yang hadir mendampingi saya sore ini lengkap. Ada para kepala OPD (PU, Perkim, ESDM, DPMPD, Tanbun, Karo Pemerintahan) yang akan menjawab kebutuhan masyarakat di sini,” kata gubernur dalam sambutannya pada acara Silaturahmi dan Diskusi bersama Gubernur NTB dengan tema “Dari Desa Untuk NTB Gemilang” yang diselenggarakan Pemuda Gemilang Desa Kabul.

Dalam kunjungannya, gubernur melihat langsung kondisi infrastruktur di Desa Kabul. Ke lokasi acara gubernur diajak Pemuda Gemilang berjalan kaki melewati jalan lingkungan yang rusak dan becek lalu melintasi sungai yang mana selama ini dijadikan jalan oleh warga karena tidak ada jembatan.

Bang Zul mengatakan, gemilang adalah kondisi saat sebuah tempat menjadi baik dan penuh keberkahan Tuhan (baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur), namun pembangunan fisik sebagai bentuk kemajuan harus pula ditata.

Gubernur menjelaskan, pembangunan fisik, lanjutnya harus pula disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan serta memperhitungkan manfaat. Kesederhanaan, keaslian dan keindahan desa terkadang menjadi daya tarik dan keunikan tersendiri bagi orang modern yang merindukan desa. Namun demikian, Gubernur menginginkan kendala pembangunan di desa tetap menjadi perhatian dan tanggungjawab semua pihak mulai dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten sampai pemerintah desa.

Untuk diketahui penduduk Dusun Sape berjumlah 343 kepala keluarga (KK) atau sekitar 650 jiwa. Warga Sape penduduknya berprofesi petani dan lainnya usaha cetak bata merah.

“Pembangunan perlu ditata,” ujarnya.

Oleh karena itu, salah satu penggeraknya adalah pemuda. Gubernur menyebut, pemuda gemilang, orang- orang yang memiliki cita-cita menjadikan tempat mereka lebih baik dan damai penuh berkah. Selain kritis terhadap situasi, pemuda juga diharapkan memiliki jiwa mandiri dan mampu menyelesaikan persoalan bersama.

Begitu pula dengan pemimpin harus memiliki kerendahan hati selalu berkomunikasi dengan warganya.

“Makanya nanti dikerjakan PU. Nah ini juga lihat kondisi jalan, Perkim atasi ini,” pinta gubernur.

Terpisah, Kadis PUPR NTB, Sahdan mengatakan, selain warga yang berharap agar bisa dibangunkan jembatan itu, PUPR akan mencarikan sumber anggaran terlebih dahulu. Sahdan mengakui, membangun jembatan membutuhkan anggaran besar sehingga penganggaran jembatan tersebut, banyak alternatif termasuk bisa dilakukan sharing anggran Pemprov dengan Kabupaten.

“Pembangunannya nanti siapa bangun bawah siapa bangun atas. Makanya nanti kita carikan anggarannya terlebih dahulu,” kata Sahdan.

“Harapan kami dikerjakan tahun ini, saya kira sama harapannya,” sambungnya.

Sementara, Kades Kabul, Sahurim mengatakan, persoalan infrastruktur terutama jalan desa yang menjadi kendala aktivitas warga. Dikatakannya, meski dana desa sebesar 1,5 miliar belum mencukupi pos penggunaan infrastruktur sebesar 75 persen. Sisanya digunakan untuk pemberdayaan sebesar 15 persen dan Bumdes sebesar 10 persen. Kades mengatakan, kondisi yang sama rata terjadi di 11 dusun di Desa  Kabul.

“Sebetulnya sudah dianggarkan untuk pembuatan sumur bor, tapi terkendala dana karena dialihkan untuk BLT Covid 19,” beber Kades.

Kades berharap ada bantuan untuk permodalan bagi sebagian warga yang berprofesi pedagang, selain bantuan untuk memulai merintis desa wisata di Kabul.

Terpisah, Ketua Pemuda Gemilang Desa Kabul, Jhoni Sutangga menyampaikan ucapan terimakasih atas kedatangan gubernur bersama rombongan.

“Kami sangat bangga dan terharu, kampung kami di Lombok Tengah bagian selatan bisa dikunjungi orang nomor satu di NTB,” katanya.(tim)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 255

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *