KHOTIM/RADARMANDALIKA.ID CEK: Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Loteng, pihak sekolah dan UPT saat meninjau lahan tempat dibangun SDN Tonjer Sengkol, Selasa kemarin.

PRAYA – Cukup memprihatinkan kondisi siswa siswi SDN Tonjer di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut. Pada momen masuk sekolah, siswa di sana belajar di tempat terbuka. Gedung sekolah sudah lama diroboh demi memuluskan mega proyek pembangunan jalur bypass BIL-Kuta.

Kepala SDN Tonjer, H. Fahrudin mengaku ada 130 jumlah siswanya. Sejak tanggal 12 Juli Senin lalu saat masuk sekolah tatap muka, para siswanya harus belajar tanpa ada gedung sekolah. Semantara sampai dengan saat ini belum ada kejelasan kapan akan dibangunkan gedung baru.
“Siswa kami sering diejek, semenjak hari pertama masuk sekolah,” ceritanya di hadapan media, Selasa kemarin.

Di tempat yang sama, Kepala Unit Pelayanan Terpadu (KUPT) Dinas Pendidikan Kecamatan Pujut, L Wiraja mengungkapkan bahwa beberapa kali pihaknya melaporkan ke Kepala Dinas Pendidikan namun tidak ada hasil.
Bahkan katanya, sejak November 2020 lalu pihaknya merasa miris melihat siswa di sana yang tidak jelas nasibnya. Sementara proses belajar mengajar pernah berlansung di salah satu posyandu dan rumah warga.
“Jadi tempat pertemuan antara guru dan siswa kita bangun, ini inisiatif,” katanya.

Sementara, Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Loteng, Safrudin mengatakan SDN Tonjer dan SMPN 15 Pujut sudah rampung dan Detil Engineering Dinas (DED). Bahkan tahun ini akan dibangunkan gedung baru.
Selain itu, Sopo sapaan akrabnya akan melalukan koordinasikan dengan dinas terkait soal proses belajar mengajar siswa dan guru. “Pembangunan sekolah direncanakan rampung dan tuntas tahun ini,” tegasnya. (tim)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 618

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *