PRAYA- Gedung SD-SMPN Satu Atap (Satap) 8 Praya Barat butuh perhatian khusus dari pemerintah daerah (Pemda) untuk menunjang pendidikan peserta didiknya.
Kepala Satap 8 Praya Barat, Lalu Zuhran mengatakan, gedung yang dimaksud ialah gedung yang ditempati oleh peserta didik sekolah dasar. Yang mana dari jumlah gedung yang tersedia empat diantaranya dua rusak berat dan dua rusak ringan.
“Yang rusak berat kita kosongkan sementara yang rusak ringan kita tetap pakai dibantu kayu penjaga. Kondisi ini membuat kami kekurangan ruang kelas,” tuturnya.
Jika dilihat dari jumlah siswa SD sebanyak 260 dan SMP 109 orang dengan jumlah ruang belajar yang tersedia hanya sembilan lokal tentu ini masih dirasa kurang. Apalagi ditambah dengan beban rusaknya empat lokal membuat kondisi semakin berat.
Sebagai pengganti ruang belajar yang rusak parah pihaknya sementara ini menggunakan ruang kantor dan ruang multimedia. Jika dilihat dari jumlah siswa sebanyak 260 orang maka bisa dibayangkan dalam satu ruangan terisi 43 orang lebih.
“Karena keterbatasan gedung, kelas yang paralel mau tidak mau harus kita gabungkan lagi sehingga hasil KBM kurang maksimal karena idealnya per kelas diisi 25 sampai 30 orang,” ucapnya.
Dari pengakuannya kerusakan dimulai dari, atap, plafon yang lapuk sehingga mengakibatkan bocor ketika hujan. Kondisi ini sudah tiga tahun dialami dan sudah diusulkan melalui Dapodik dan secara lisan kepada pemerintah melalui Dinas Pendidikan untuk bantuan perbaikan tapi belum ada jawaban.
“Mudahan kondisi kami segera direspons karena rata-rata ruang kelas over kapasitas ” tutupnya. (cr-hza)