Ada enam calon Sekretaris Daerah (Sekda) Lombok Timur (Lotm). Bertarung jantan merebut hati Bupati, untuk menggantikan H Rohman Farly. Enam calon itu, HM Juaini Taofik, H Mugni, Lalu Dami Ahyani, Slamet Alimin, Purnama Hady, dan Ahmad Dewanto Hadi.
MUHAMAD RIFA’I – LOTIM
Sekilas profil singkat, enam calon Sekda dan jabatan eselon II yang pernah diemban para petarung kursi Sekda:
1. HM Juaini Taofik, alumni Sekolah Tinggi Pemerintah Dalam Negeri (STPDN) atau Institut Ilmu Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Jabatan eselon II yang pernah diemban, Asisten bidang Pemerintahan Sekretariat Daerah (Setda) Lotim, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Lotim, dan sekarang menjabat Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Lotim.
2. H Mugni, jabatan eselon II yang diemban, Kepala Dinas Pariwisata Lotim.
3. Lalu Dami Ahyani, jabatan eselon II yang pernah diemban, Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Sosial (Disos) Lotim, Asisten bidang Pemerintahan Setda Lotim, dan sekarang menjabat Sekretaris Dewan (Sekwan) Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lotim.
4. Slamet Alimin, alumni APDN Mataram dan sekarang menjabat Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Lotim.
5. Purnama Hady, lahir 31 Desember 1964, alumni APDN Mataram. Jabatan eselon II pernah diemban, Plt Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lotim. Jabatan sekarang, Kalakhar BPBD Lotim.
6. Achmad Dewanto Hadi, jabatan eselon II yang pernah diemban hingga saat ini sejak kepemimpinan H Ali Bin Dachlan, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
DALAM seleksi Sekda ini, ada banyak tahapan yang harus dilalui para kandidat. Mulai dari tes tulis, wawancara dan lainnya. Bahkan, pembuatan makalah dilakukan pada saat tes menggunakan tulis tangan, tidak menggunakan komputer. Pansel Sekda yang ditargetkan selesai akhir Februari ini, telah mengeleminir tiga calon. Sedangkan tiga calon yang lolos untuk mendapat rekomendasi dan diajukan ke Komisi ASN serta Gubernur NTB, yakni HM Juaini Taofik, H Mugni dan Achmad Dewanto Hadi.
Panglima Markas Besar Pamswakarsa Elang Merah, H Datuk Lalu Lukman NH berpendapat, Sekda adalah tangan kanan kepala daerah. Salah-salah kalau Sekda tidak bisa mengimbangi kegiatan kepala daerah, akan fatal jadinya. Sekda harus orang yang betul-betul punya wawasan luas, disiplin tinggi dan utamanya pengalaman kerja yang luas. Punya track record bagus dan memiliki banyak bukti dalam menyelesaikan setiap permasalahan di lapangan.
Jujur dikatakannya sebagai Panglima Pamswakarsa Elang Merah, dari semua persyaratan dan dilihat dari pengalaman kerja, yang sangat layak menjadi Sekda adalah HM Juaini Taopik. Beberapa alasan mengapa dinyatakan layak, seorang lulusan APDN. Sejak menjabat Aparatur Sipil Negara (ASN), menjabat sebagai Lurah Tanjung, yang ketika itu dinyatakan sangat berhasil memimpin Kelurahan Tanjung dan membawa kemajuan besar di kelurahan itu. Banyak pembangunan yang diselesaikan, baik itu pembangunan fisik, pembangunan manusia dan sebagainya.
Dipandang berhasil memimpin kelurahan pada masa itu, oleh pemerintah (Bupati) yang menjabat pada saat itu, memberikan penghargaan berupa kenaikan jabatan menjadi Camat di Jerowaru. Jerowaru pada saat itu sedang cukup rawan dari sisi keamanan. Akan tetapi, kemampuan komunikasi tanpa pandang bulu dan kelas, penggalangan, pembangunan yang berkeadilan. Kedekatannya bersama masyarakat, sehingga Jerowaru menjadi wilayah yang cukup aman dan kondusif.
Begitu selesai menjabat di Kecamatan Jerowaru, diberikan amanah kembali menjabat sebagai camat di Kecamatan Suralaga. Wilayah tersebut yang kondisinya tidak jauh dengan Kecamatan Jerowaru, dengan pola-pola yang diterapkan seperti di Kecamatan Jerowaru, sehingga Kecamatan Suralaga juga aman. Ketika terjadi masalah yang berpotensi konflik ditengah masyarakat, ia cepat merespon dan turun ke lapangan menyelesaikan masalah-masalah itu sampai lahir kesepakatan berupa perdamaian. Sehingga, Kecamatan Suralaga yang kala itu selama kemimpinannya tetap aman.
Berbagai prestasi yang ditorehkan selama dua kali menjabat sebagai camat, membuat kepala daerah memberikannya kepercayaan masuk di lingkungan Sekretariat Daerah (Setda), dengan jabatan sebagai Kepala Bagian (Kabag) Umum Setda. Sebagai Kabag Umum, tentu mengurusi semua keperluan kepala daerah, termasuk Sekda. Menjadi Kabag Umum, salah satu bagian yang cukup vital di Setda. Sebab, termasuk mengurusi urusan rumah tangga.
Setelah itu, menjabat Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Lotim. Disana, mengabdikan diri sepenuhnya untuk nelayan, banyak berkomunikasi dan menyerap aspirasi nelayan. Termasuk, membenahi sistem di DKP, dan banyak memberikan ide dan gagasan untuk kesejahteraan nelayan daerah ini.
Karena dipandang baik selama menjabat pada DKP, kemudian dipercaya kembali masuk ke jajaran Setda, dengan jabatan Kabag Pemerintahan. Semua urusan pemerintahan diselesaikan dengan baik. Kemampuannya mengelola dan mamanajemen pemerintahan, Bupati pada masa itu memberikan kepercayaan jabatan eselon II sebagai asisten Bidang Pemerintahan.
Sadar dengan amanah berat sebagai asisten II, tidak membuatnya lupa dengan amanah tersebut. Evaluasi diri, evaluasi kinerja terus dilakukan. Selama menjabat Asisten bidang Pemerintahan, Juaini Taofik banyak mewakili kepala daerah dan Sekda dalam berbagai kegiatan baik kegiatan kemasyarakatan, kegiatan dilingkup Organisasi Pemerintah Daerah (OPD), hingga kegiatan keluar daerah. Banyak aspirasi dan masalah yang terjadi ditengah masyarakat, diselesaikan dengan baik dan bijak. Sehingga, tidak menimbulkan masalah baru atas masalah yang diselesaikan itu.
Pada masa Pemerintahan H Moch Ali Bin Dachlan dan H Haerul Warisin, dengan masalah yang sangat kompleks ditingkat desa, membuatnya dipercaya dengan jabatan sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD). Sebagai Kadis PMD yang membawahi 239 desa di Lotim, banyak memberikan sumbangsih dalam kemajuan desa, sistem keuangan desa, sistem informasi, hingga penyelesaian komflik di desa-desa dengan latar belakang Kades yang berbeda-beda. Kerja kolektif yang dikedepankan pada institusi PMD, bahkan membuatnya tidak sulit dalam menyelesaikan berbagai persoalan desa.
Pada masanya pula, dua kali menggelar Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) secara serentak. Pilkades serentak itu berjalan lancar sampai dengan pelantikan. Belum lagi dalam hal penyelesaian konflik perangkat desa, juga dapat terselesaikan.
Selanjutnya saat ini, Juaini mendapat kepercayaan menjabat sebagai Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah (BPKD). Menjabat sebagai kepala BPKAD, pihaknya memiliki terobosan yang didukung Bupati, lebih awal membagikan semua OPD Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPA), dengan harapan semua OPD cepat melakukan perencanaan sampai percepatan proses lelang pekerjaan. Tentunya, langkah diambilnya sebagai kepala BPKAD, merupakan langkah rill mewujudkan visi misi Bupati. Agar tidak lagi ada pekerjaan terlambat lelang, tidak selesai di luar kontrak pekerjaan, apalagi anggaran itu sampai kembali ke kas negara. Bahkan, mampu membawa Lotim terbaik nasional dalam pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK) belum lama ini.
Dengan pengalaman begitu kuat dan bagus dan berhasil, sehingga dianalogikannya, jika di APDN telah menjadi pimpinan APDN. Oleh karenanya, tidak ada alasan Bupati untuk tidak memplot Juaini sebagai Sekda. Sehingga tanpa keserasian kepala daerah khususnya Bupati dengan Sekda, akan sulit kemajuan itu.
Dengan pengalaman selama mengurus PMD, menurutnya Bupati tidak akan kesulitan, sebab seluk beluk desa telah dihafalnya. Sehingga Bupati enak saja nanti, karena sudah pengalaman di bawah. “Pengalaman Juaini sangat luas, dan terbukti sukses memimpin setiap instansi yang dipercayakan Bupati. Kemampuan dan keberhasilannya menyelesaikan setiap permasalahan juga sudah terbukti. Belum ada calon Sekda lain yang memiliki bukti menyelesaikan berbagai jenis konflik dlapangan,” kata Datuk Lalu Lukman NH.
“Tolong Bapak Bupati, kalau mencari pimpinan, kita tidak usah main tekan-tekan, jangan ada titipan. Lihat dari track record-nya,” tambahnya.
Selama ini lanjutnya, sikap profesionalisme dan loyal terhadap siapa pun menjadi Bupati, selalu ditunjukkan. Sehingga, siapa pun menjadi Bupati karirnya tak pernah surut seperti kebanyakan pejabat pada umumnya. Bahkan, jenjang karirnya selalu naik. Apalagi Juaini disetiap periode Bupati tak pernah dinonjobkan, melainkan selalu terpakai.
Yang paling disorotnya, Juaini dalam menjalankan tugas maupun menyelesaikan setiap persoalan yang ada, tidak dilakukan secara gegabah. Akan tetapi, selalu bekerja dan bertindak dengan penuh ketelitian dan kehati-hatian. Bagaimana pun, seperti itulah sikap seorang pimpinan, yang ketika akan mengambil sebuah keputusan, selalu cepat dan tepat dalam kondisi apa pun.
Diharapkannya, Bupati profesional dalam memilih Sekda, sebab disana ada hak preogratif Bupati. Jika berpotensi mendampingi Bupati dalam memajukan dan menyelesaikan setiap persoalan daerah, maka Juaini paling tepat. Juaini merupakan sosok manusia yang memiliki kemampuan sangat komplit. Jangan sampai salah memilih Sekda, yang justru akan menjadi beban pemerintah.
“Mari kita lihat secara profesional, untuk kemajuan umat dan Lombok Timur. Tugas Sekda tidak melulu mengurus pegawai dan administrasi, akan tetapi ke atas bagus dan ke bawah juga bagus,” tandasnya.
Tanggapan siapa yang layak menjadi Sekda Lotim, juga datang dari Kepala Desa (Kades) Seruni Mumbul Kecamatan Pringgabaya Lotim, Tajudin. Ia mengungkapkan, dari enam calon Sekda yang berkompetisi dan telah mengerucut menjadi tiga nominasi, menurutnya yang diketahui jelas kinerjanya adalah HM Juaini Taofik.
Alasanya, dari segi terobosan, komunikasi yang komunikatif dengan semua lapisan, kemampuannya menyelesaikan serta cepat turun menyelesaikan banyak persoalan di lapangan, responsif dan lainnya, Juaini disebutnya sudah banyak bukti. Terutama dalam hal mengambil sebuah kebijakan, penuh dengan kehati-hatian agar tidak menimbulkan masalah dikemudian hari. Sementara calon Sekda lainnya, tidak diketahui terobosan serta pengalaman dalam menyelesaikan masalah di lapangan.
“Yang saya sebut itu, yang saya tahu kinerjanya seperti apa,” katanya.
Lantas bagaimana harapan para ASN, terhadap tiga calon Sekda yang sudah masuk. Menurut Ahmad Subhan, Sekretaris Camat Suralaga, semua calon Sekda bagus dan memenuhi persyaratan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Baik meliputi persyaratan kompetensi teknis, manajerial dan sosial kultural.
Intinya ia mengharapkan, Sekda yang terpilih nanti adalah Sekda yang dapat meringankan beban tugas-tugas Bupati dan Wakil Bupati. Bukan sebaliknya mengurangi tugas-tugas Bupati dan Wakil Bupati. Selain itu, Sekda yang bagus hubungannya ke atas dan sejajar ke bawah, seperti perhatian pada ASN di jajarannya dan masyarakat. Yang paling penting juga, tidak kaku dalam pengelolaan anggaran dalam upaya peningkatan pelayanan pubilk.
“Bagi saya pribadi, siapa pun nanti yang terpilih sebagai Sekda, itulah yang terbaik,” ujarnya.
Berbeda dengan Lalu Rusnan, Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Lotim, yang secara pribadi blak-blakan terhadap mereka yang dinyatakan layak menjabat Sekda Lotim. Menurutnya, selain memenuhi persyaratan, juga yang bisa bekerjasama dengan pimpinan tertinggi, serta loyalitas juga harus tinggi. Karena kalau tidak sinkron dengan kepala daerah, hasilnya tidak akan baik.
Karena disatu sisi sambungnya, penentu kebijakan itu harua didukung dengan administrasi yang bagus. Sementara, Sekda merupakan administrator tertinggi di tingkat daerah. Dari mana pun dia datang dan diangkat harus koperatif dalam bekerjasama.
Lebih spesifik disebutkannya, Sekda yang energik, punya kapasitas, memahami Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi)-nya. Menurutnya yang paling pas dan cocok ialah Kepala BPKAD Lotim (HM Juaini Taofik). Alasannya, masih muda, energik, sudah menduduki jabatan berbeda dan sangat sukses setiap mengemban tugas jabatan. Kapasitasnya sangat bagus. Yang terpenting, mampu membantu Bupati menyelesaikan setiap permasalahan yang ada.
Kalau yang lain ucap Rusnan, ia melihat hanya punya keinginan tinggi, tapi kapasitasnya dilihat belum. Bahkan disebutnya, calon yang lain tak bisa tuntas menyelesaikan masalah di instansinya sendiri. “Contoh, kasus di Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD), saya dengar itu kisruhnya sampai sekarang. Bila hari masalah SK di DPRD Lotim, itu juga panjang,” katanya.
Dalam hal mengeluarkan suatu perkataan atau berkomunikasi dengan siapa pun, Juaini Taofik disebutnya menggunakan kajian. Bicara ketelitian dalam mengambil kebijakan sangat teliti, cepat, tepat dan elegan. Cara komunikasi dengan masyarakat bawah dan pejabat tinggi juga bagus. “Kalau Kepala BPKAD saat menjabat PMD, walau pun desa marak dengan permasalahan, konfliknya luar biasa, tapi tuntas. Itu artinya, kapasitasnya bisa mumpuni. Terus masalah penggunaan Dana Desa (DD) dilihatnya sukses,” sebutnya.
Bagaimana tanggapan masyarakat Lotim terhadap tiga calon Sekda yang lolos? Menurut tokoh pemuda Lotim, Eko Rahadi, dilihat dari kinerja ia lebih sepakat HM Juaini Taofik, karena paham karakter Lotim dan pengalaman turun ke desa sangat baik. Ada karakter di sana untuk menjadi Sekda dan tak diragukan lagi. D ikalangan ASN, dirasanya tak ada masalah jika Juaini menjadi Sekda.
Kalau Ahmad Dewanto Hadi, dirasanya belum memenuhi kriteria. Menurutnya Ahmad Dewanto Hadi, sosok yang memiliki “basic” di perencanaan. Karena Sekda itu, harus bisa menjadi orang tua ASN dan masyarakat, sinkron pelayanan masyarakat dan apa yang menjadi keinginan ASN Lotim.
Sementara H Mugni, dalam kacamatanya ia melihat ada kepentingan sebab berdiri dia tas organisasi besar. Dari segi sikap kenetralan, diragukannya di ASN. Menurutnya, akan lebih bagus cukup tetap di Dinas Pariwisata, karena memiliki kemampuan bahasa.
Berbeda dengan Juaini Taofik. Dirasanya akan menghabiskan pengabdiannya untuk masyarakat dan ASN. Ia yakin akan profesional, karena tidak ada kepentingan, tidak ada yang tekan sehingga bisa lebih profesional dalam bekerja. Ia yakin dengan dipilihnya sebagai Sekda, sinergi PNS dan masyarakat akan sinkron dan menyatu. Kemudian bisa mengayomi semua lapisan termasuk ASN, tanpa ada kepentingan kelompok mana pun.
Harapannya, kendati Bupati memiliki hak preogratif, Bupati membuka ruang audiensi dengan semua lapisan termasuk pemuda, agar bisa mendapat masukan sebagai bahan pertimbangan rekam jejak. Sebab, Sekda adalah jabatan tertinggi ASN dan vital, serta harus bersinergi dengan Bupati.
“Mohon Bupati melihat secara profesional, bukan dengan kedekatan, agar visi misi Adil Sejahtera dan Aman (ASA) terwujud. Hanya Juaini saya lihat punya kemampuan itu. Saya tidak dekat dengan semua calon Sekda, akan tetapi saya mengamati perjalanan birokrasi para calon Sekda,” tegasnya seraya mengatakan, ada nilai plus Juaini Taofik, saat Pilkades lalu, berhasil menekan angka konflik di lapangan.
Sementara itu, Slamet Alimin, salah satu Calon Sekda yang ikut dalam Panitia Seleksi (Pansel), mengaku sejak awal telah siap menerima apa pun hasilnya. Baginya, yang terpenting sudah berusaha maksimal mengikuti setiap tahapan yang ada, sesuai peraturan perundang-undangan. “Siapa pun Sekda terpilih, berarti itu adalah yang terbaik, dan kita dukung,” katanya singkat.
Senada dengan diungkapkan Purnama Hady, yang juga ikut Pansel Sekda. Kepada Radar Mandalika, ia sendiri tidak mengetahui siapa yang lolos masuk tiga besar calon Sekda. Bahkan, ia sendiri menduga namanya tidak masuk dalam tiga calon untuk mendapat rekomendasi itu. Yang terpenting, telah mengikuti aturan main dan prosedurnya. Tapi baginya, siapa pun yang terpilih sebagai Sekda, katanya Alhamdulillah. Itu yang terbaik dan diserahkan sepenuhnya pada Tuhan.
“Siapa pun yang naik, tetap kita dukung, kita berikan support dan memberikan bantuan sesuai kemampuan dan Tupoksi, serta siap bersinergi,” jawabnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Lotim, H Rumaksi, belum lama ini digedung DPRD Lotim, dalam menyikapi Pansel Sekda Lotim mengatakan, keputusan siapa yang menjadi Sekda, ada pada Bupati selaku pengambil kebijakan. Pansel Sekda dilakukan, untuk membantu kepala daerah, supaya kepala daerah tidak salah pilih. Yang terpilih minimal tiga orang dari hasil Pansel, diserahkan ke Bupati, baru diusulkan ke Gubernur NTB.
“Mereka yang ikut Pansel Sekda, tentunya sudah memenuhi persyaratan. Mereka semua orang baik, tapi kita mencari yang terbaik dari yang baik. Hasilnya diharapkan keluar per 22 Februari nanti,” tutup Rumaksi. (*)