JAYADI/RADAR MANDALIKA GEDUNG: Inilah gedung Aerotel Praya yang rencananya akan digunakan sebagai Rumah Sakit pasien positif Corona, kemarin.

PRAYA—Pemkab Lombok Tengah (Loteng)  menyiapkan fasilitas untuk menghentikan penyebaran virus Corona atau Covid-19 di wilayah Loteng.

Selain menyiapkan fasilitas gedung sebagai tempat karantina bagi warga klaster Gowa yang hasil Hasil Rapid Test Reaktif. Pemkab juga berencana akan menjadikan gedung eks Aerotel Praya, sebagai rumah sakit khusus atau tempat isolasi bagi warga jamaah klaster Gowa yang nantinya hasil pemeriksaan swab ada yang dinyatakan positif. 

Sekda Loteng, HM Nursiah membenarkan, pihaknya mempersiapkan gedung Aerotel Praya menjadi ruang isolasi atau rumah sakit khusus ketika nantinya ada yang positif. Berdasarkan hasil pemeriksaan swabnya.

“Ini penting ada. Karena dikhawatirkan kalau RSUD Praya dan RSUP penuh. Sehingga nanti akan gunakan gedung Aerotel ini,” ungkapanya, kemarin.

Ia menyatakan,  pada gedung Aerotel ini nantinya tentu akan disiapkan segala fasilitas kesehatan maupun apa yang menjadi kebutuhan selayaknya rumah sakit tempat pasien positif mendapatkan perawatan.

“Kami segera akan menyiapkan segala fasilitas kesehatan di gedung Aerotel ini,” ujarnya.

Ia menegaskan, saat ini jumlah jamaah tabligh yang dikarantina khusus karena hasil rapid tes reaktif  sebanyak 61 orang. Hasil sweb para jamaah tabligh ini kemungkinan akan keluar tiga hari kedepan. Mengingat untuk mendapatkan hasil swab ini harus antri di Provinsi NTB. Mekanisme para jamaah hanya diambil sampel di daerah yang kemudian sampel ini dibawa ke provinsi untuk dilakukan tes.

“Jadi kalau mereka para jamaah ini hasilnya positif maka langsung kita isolasi di aerotel. Dan isolasi kita lakukan sesuai dengan SOP kesehatan, tapi kalau di RSUD Praya nantinya masih nampung, maka akan kita taruh disana. Jadi Aerotel ini kita jadikan untuk antisipasi ketika nanti di RSUD tidak nampung,” terangnya.

Nursiah menegaskan, untuk warga yang bukan dari jamaah tabligh Gowa dan jamaah yang tidak reaktif hasil rapid tesnya. Saat ini juga sedang disiapkan lokasi karantina di masing- masing Kecamatan. Dimana, pihak Camat yang mengkondisikan lokasi dimana setelah melakukan koordinasi dengan berbagai tokoh dan penjelasan kepada masyarakat.

 “Kalaupun ada penolakan memang ini hal biasa, karena warga mungkin belum tau dan memang rasa takut wajar. Maka perlu kita sikapi untuk kita melakukan sosialisasi,” terangnya.

Lebih jauh disampaikan, untuk 61 jamaah tabligh ini akan menjalani karantina khusus selama 14 hari pertama. Sembari menunggu hasil swab-nya. Ia berharap agar hasil tes dari jamaah tabligh ini semua negatif. Meski begitu, berbagai langkah antisipasi harus tetap dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuknya.

“Ternyata 61 orang dinyatakan reaktif dan untuk mengetahui reaktif itu seperti apa nanti pihak kesehatan yang lebih memahami. Kita hanya mempersiapkan lokasi karantina hingga ruang kesehatan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya positif,” ungkapnya. (jay)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 435

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *