KLU—Pemerintah Kabupaten Lombok Utara melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) mencatat ada belasan ribu janda di Lombok Utara.
Dari lima kecamatan yang ada di KLU, tercatat mengalami perkembangan terhadap perubahan status dari awalnya kawin kini menjadi janda. Perubahan status yang terjadi tidak saja karena cerai hidup, ada juga karena suami meninggal dunia.
Sementara cerai hidup ini sendiri disebabkan banyak faktor. Diantaranya faktor ekonomi, perselingkuhan dan beberapa faktor lainnya.
Kepala Bidang PIAK dan Pemanfaatan Data Dinas Dukcapil KLU, Arif Aryadi menyampaikan, status tersebut akan terlihat dari proses pembaharuan data Adminduk yang dilaporkan masyarakat seperti pembaharuan KTP dan KK. Dimana ketika adanya perubahan status maka wajib disampaikan ke Dukcapil.
“Dimana untuk melakukan perubahan status harus melampirkan akte perceraian dari pengadilan, disana langsung tercatat status mereka,” ungkapnya, Senin (5/8).
Ia menilai tidak semua warga Lombok Utara melaporkan perubahan statusnya saat ini, yang dari awalnya kawin kini single parent. Sehingga bisa dipastikan dari data yang tercatat justru lebih banyak lagi dari kondisi ril dilapangan.
Sementara itu dari data Dukcapil, menunjukkan jumlah warga yang berstatus janda cukup tinggi yang tersebar di setiap kecamatan. Dari data terkahir tahun 2023 di Kecamatan Bayan cerai hidup ditemukan sebanyak 1.143, cerai mati sebanyak 2.144, di Kecamatan Gangga cerai hidup sebanyak 1.037, sedangkan cerai mati sebanyak 2.229.
Berikutnya, Kecamatan Kayangan cerai hidup sebanyak 1.042, sedangkan cerai mati sebanyak 1.767. Di kecamatan
Pemenang cerai hidup sebanyak 728 dan cerai mati sebanyak 1.624. Di Kecamatan Tanjung cerai hidup sebanyak 1.073 dan cerai mati sebanyak 2.568.
“Ini data juga terkoneksi dari sever pusat ke daerah, kita dapatkan data dari pusat yang dibreakdwon menjadi sebuah laporan data di Dukcapil,” katanya. (dhe)