MATARAM– Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), DR. Hasanuddin, menyampaikan dua pesan penting untuk menjaga eksistensi dan masa depan generasi muda NTB serta menyongsong Generasi Emas 2045.
Pertama, pentingnya menghindari penggunaan narkoba. Fakta menunjukkan bahwa korban narkoba tidak hanya berasal dari kalangan masyarakat biasa, tetapi juga pejabat dan figur publik yang memimpin lembaga tinggi negara.
Kedua, menghindari keterlibatan dalam judi online, yang kasusnya semakin marak saat ini.
“Mari kita jaga NTB yang sudah kondusif ini, warganya, dan para pemudanya agar bebas dari narkoba,” ujar Gubernur Hasanuddin yang didampingi oleh Kadiskominfo NTB, DR. Najamuddin Amy, saat menerima audiensi dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Nusa Tenggara Barat.
Gubernur menambahkan bahwa momen seperti ini penting untuk bertemu dengan tokoh-tokoh pers, meskipun karena kesibukan baru bisa dilaksanakan hari ini. Dia menegaskan, berkat media, semua informasi dapat sampai ke masyarakat.
Ketua PWI NTB, Nasrudin, menyampaikan beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh media massa. Ia mengajak media untuk berikhtiar sungguh-sungguh dalam menyukseskan pelaksanaan Pilkada yang aman dan damai. “Kita berkomitmen menyukseskan event politik ini, sesuai dengan surat edaran Mendagri yang diteruskan PWI Pusat, berharap kalangan media massa dapat berperan aktif dalam menyukseskan Pilkada,” ujar Nasrudin.
Terkait Pilkada, Pilgub dan Pilgub Pj Hasanuddin juga memperkirakan situasinya akan hangat. Untuk itu dia juga menitip pesan kepada para tokoh pers untuk berperan aktif mengedukasi masyarakat agar suasana politik menjadi sejuk dan damai. “Saya sangat berharap bantuan bapak bapak tokoh pers untuk membantu kami dengan menyajikan berita yang sejuk,” ucap Pj yang humoris ini.
Selain itu, Nasrudin melaporkan keberangkatan kontingen PWI NTB ke Porwanas 2024 yang akan dilaksanakan di Banjarmasin. Sebanyak 86 wartawan akan bertanding di cabang olahraga futsal, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, biliar, catur, atletik, serta reportage olahraga menulis dan foto.
Gubernur NTB juga menekankan pentingnya pengembangan NTB HEBAT, yang merupakan singkatan dari Harmonis, Efektif, Akuntabel, dan Transparan, sebagai upaya dalam membangun NTB yang lebih baik.
Dengan menjaga prinsip-prinsip ini, diharapkan generasi muda NTB dapat tumbuh dan berkembang menjadi generasi yang kuat dan bebas dari pengaruh negatif, siap menyongsong masa depan yang cerah pada tahun 2045.
Pada kesempatan tersebut, pengurus PWI juga mengungkapkan bahwa PWI NTB belum memiliki sekretariat tetap dan masih menggunakan tempat pinjaman alias nomaden. Mendengar hal tersebut, Pj Gubernur menyatakan keprihatinannya dan berjanji akan mengkomunikasikan dengan pihak yang bertanggung jawab untuk mencari aset Pemprov yang dapat digunakan sebagai sekretariat. “Saya juga miris mendengarnya. Saya akan mengkomunikasikan dengan pihak yang bertanggung jawab dan akan melihat aset Pemprov mana yang dapat dipakai,” katanya.
Para pengurus PWI berharap besar kepada Pj Gubernur untuk mewujudkan sekretariat yang dapat digunakan bersama PWI, SMSI, dan JMSI. “Mudah-mudahan ini bisa menjadi legacy bagi Pj Gubernur setelah mengakhiri amanah di Nusa Tenggara Barat nanti,” kata Abdus Syukur, Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI NTB, bersama H. Rudi Hidayat, Wakil Ketua Bidang Pendidikan PWI NTB.
Saking pentingnya soal sekretariat ini, ketua PWI NTB langsung menyerahkan surat permohonan kepada Pj Gubernur. “Ini permohonan kami, Pak,” kata Nasrudin, yang langsung dijawab oleh Pj Gubernur, “Insya Allah akan diperhatikan.”
Dalam audiensi tersebut, sejumlah pengurus PWI turut hadir, termasuk anggota Dewan Kehormatan PWI NTB, H. Agus Talino, Wakil Ketua PWI Bidang Media Online, Alfian Yusni, Wakil Ketua Bidang Kesra, Raka Akriyani, Wakil Ketua Bidang Pembelaan Wartawan, Azrul Azwar, Sekretaris H. Rachman Hakim, Bendahara PWI, Ahmad Ikliluddin, dan Ketua Siwo, Joni Marthadinata. (red)