KHOTIM/RADARMANDALIKA.ID BERMASALAH: Seorang melihat proyek Bendungan Mapasan di Desa Seraga yang mangkrak.

PRAYA – Proyek Bendungan Mapasan di Desa Serage, Kecamatan Praya Barat Daya diduga mangkrak. Proyek pekerjaan remedial dan penanganan sidementasi di Pulau Lombok I terakumulasi 13 bendungan di NTB total anggaran Rp 141.133.395.000 sudah lama tidak dilanjutkan pengerjaan. Sesuai kontrak kerja dimulai 23 Mei 2022 dikerjakan PT. Bahagia Bangunnusa dengan sumber dana IBRD Nomor 8771-ID dan AIIB Nomor 000010-IDN dan masa pekerjaan selama 450 hari.

 

Salah satu pekerja proyek, Egy mengaku sekitar satu bulan tidak pernah bekerja. Dia juga tidak mengetahui apa penyebab utamanya. “Saya kurang tahu kenapa ngak dipekerjakan, kami sudah menerima bayaran dari subkon,” ceritanya kepada media, kemarin.

 

Pria asal NTT ini mengaku sebagai pekerja buruh dirinya bekerja berjumlah 5 orang dan semua pekerja asal NTT. Dibeberkan Egy, alat berat di proyek sudah dibawa pulang semua oleh pemiliknya.

 

 

Terpisah, penjaga Bendungan Mapasan, Guci alias Mamiq Pausi membenarkan jika proyek itu mangkrak. Dia tidak pernah melihat lagi ada aktivitas pekerja. Dijelaskannya, setidaknya sudah 20 tahun bertugas menjadi penjaga bendungan. Bahkan dia sempat dijanjikan akan direhab rumah namun tidak kunjung dilaksanakan. Ada juga jembatan sebagai jalan pembukaan air.

 

“Saat hujan kami sering kebanjiran, sampai salah satu rumah warga sampai tenggelam,” ceritanya.

 

 

Sementara, mandor proyek, Kasim mengatakan pihaknya bersama sub kontraktor merasa dirugikan. Sub pengerjaan pasangan batu sebanyak tiga orang, penyedia alat berat eskavator dua orang, dan retase penggunaan dam truk satu orang. Dimana, ini semua subkon.

 

“Kami terlalu sering dijanjikan, kami merasa dobohongi oleh pihak rekanan inisial M,” sebutnya.

 

Disebutkannya, ada dua bulan proyek ini mangkrak. Dia selaku mandor tidak ada anggaran untuk melanjutkan proyek tersebut, sehingga saat ini masih dalam tahap menunggu pembayaran, padahal pekerjaannya sudah dikerjakan sekitar 40 persen.

“Kerugian kami taksir hingga 200 juta lebih,” ungkap dia.(tim)

 

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 1081

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *