LOBAR—Sapi dengan bobot 1,57 ton yang diperlihara di Lombok Barat (Lobar) menjadi hewan kurban Presiden RI Joko Widodo di Nusa Tenggara Barat (NTB). Kesehatan sapi berjenis brahman itu dicek langsung oleh Dinas Pertanian (Distan) Lobar, jelang akan dicek oleh staf kepresidenan sebelum akan dikurbankan. Nantinya sapi kurban Presiden itu akan menjadi bantuan Presiden (Banpres) untuk masyarakat.
“Untuk Lobar, tahun ini mendapatkan bantuan sapi jenis Brahman dengan berat 1 ton 57 kilogram (kg),” terang Kepala Dinas Pertanian (Distan) Lobar, Damayanti Widyaningrum disela memeriksa kesehatan hewan Qurban di kandang kawasan Gerung, Selasa (11/6).
Menurutnya, pemeriksaan sapi presiden secara berjenjang dilakukan mulai dari pusat, kemudian provinsi, dan kabupaten.
“Dan sudah layak untuk diqurbankan,” terangnya.
Terkait dengan pembagian daging qurban sapi bantuan RI 1 ini disebutnya ditentukan oleh Presiden langsung. Melalui rekomendasi dari pihak provinsi.
“Nanti itu tergantung presiden mau dibagikan kemana. Saya berharapnya bisa semua ke masyarakat Lobar,” harapnya.
Selain itu mengecek sapi presiden, Distan juga melakukan pemeriksaan hewan qurban jelang Idul Adha ini. Pemeriksaan bertahap itu dimulai dari Gerung kemudian wilayah utara dan tengah Lobar.
“Jadi sapi dan kambing yang diperiksa tim kami sudah dalam kondisi sehat dan layak untuk dikurban,” kata Damayanti.
Kondisi layak qurban dijamin oleh Kepala Distan dengan diberikannya vaksin kepada seluruh kambing dan sapi. Sejauh ini, sapi kambing yang sudah divaksin sebesar 90 persen. Pemberian vaksin akan tetap dilakukan jelang Idul Adha ini.
“Stok vaksin masih ada dan Tetap akan berjalan. Tapi saat ini baru 90 persen aja,” terangnya.
Ditambah lagi dengan status Lobar yang saat ini sudah zero kasus untuk Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Sehingga bisa dipastikan hewan qurban di Lobar terhindar dari penyakit itu.
Dijelaskan, populasi ternak sapi yang ada di Lobar mencapai kurang lebih 88 ribu ekor lebih. Sedangkan untuk kambing sudah mencapai 44 ribu ekor lebih. Melihat dari tahun lalu, untuk yang di qurban di Lobar saja hanya 1.200 an ekor. Sehingga Damayanti memperkirakan untuk tahun ini juga qurban akan ada di kisaran angka tersebut.
“Untuk qurban idul adha ini sapi kambing kita aman tercukupi. Paling lebih lebih sedikit dari tahun lalu,” jawabnya.
Sementara itu Pemilik kandang Sapi Presiden, Atang Setianoro menerangkan bobot sapi itu 1 ton 57 kg ini dan umur 3,5 tahun. Sepi itu sudah lulus seleksi menjadi sapi qurban presiden. Bahkan sapi itu menjadi sapi urutan pertama dengan kualitas bagus di NTB.
“Jadi sapi ini sudah didaftarkan dari bulan ramadhan lalu sebagai sapi banpres tahun ini, Kemudian di pemeriksaan sejak dua minggu lalu oleh Dirjen Peternakan RI, dan dinas peternakan provinsi. Kemudian sepekan lalu, dinyatakan lulus seleksi dari banyaknya pesaing sapi se NTB,” bebernya.
Menurutnya, kelayakan dan vaksinasi sudah diperiksa oleh pihak dinas Pertanian Lobar. Jika ditafsir, harga sapi tersebut sekitar Rp 100 juta. Rencananya hari ini pihak sekretariat presiden akan datang untuk mengecek kesehatan, kelayakan dan rencana mekanisme pemotongan dan pengiriman.
“Rencana akan disumbangkan di Masjid Ubung Lombok Tengah (Loteng),” sebutnya.
Ia mengaku bersyukur, ini menjadi kali pertama, sapi miliknya terpilih menjadi sapi banpres. Atang mengatakan, bibit sapi brahmana tersebut diambil dari Gangga, Lombok Utara (KLU) dengan bobot awal 800 kilogram pada 8 bulan lalu.
“Alhamdulillah senang, bisa terpilih. Tetap semangat kawan ternak. Jadi untuk merawat sapi dengan bobot besar seperti ini tidak khawatir kalau ada hal hal seperti ini,” pungkasnya. (win)