IST/RADARMANDALIKA.ID VIRAL: Seorang petugas dari MGPA saat membuka bungkus motor ducati yang viral di media social, baru-baru ini.

PRAYA – Beredarnya video unboxing boks motor ducati untuk event WSBK oleh oknum petugas MGPA viral di media social. Para nitezen dibuat ribut dengan beragam komentar pedas.

Dalam video berdurasi singkat, terlihat ada oknum petugas MGPA membuka boks motor ducati. Dari insiden ini, sejumlah pihak pun angkat bicara. Salah satunya, Direktur Publik Institute NTB, Ahmad mengungkapkan kekecewaanya terhadap kejadian tersebut, katanya ini bukti panitia sangat rendah kedisiplinannya dan tidak memahami SOP.

“Masalah lain belum selesai, teknis balap menuai badai,” katanya dalam rilis resminya.

Bung Memet menambahkan, kondisi demikian semakin memperjelas bahwa SDM kita jauh dari yang diharapkan. Adapun pihak Ducati yang sempat menyatakan bahwa persoalan demikian pernah terjadi pada 40 tahun lalu dan di dunia ke tiga, maka sekarang terjadian lagi di Lombok.

“Yang buka kotak itu harus di notice secara global, ini olah raga yang membutuhkan tingkat kehati-hatian sangat tinggi, jangan dianggap ini balap motor kelas kabupaten yang karcisnya 15 rubu,” sentilnya.

Dalam keterangan resminya, Direktur Utama MGPA, Ricky Baheramsjah mengatakan, pemeriksaan kargo logistik dilakukan sesuai aturan, telah mendapat izin dan didampingi pihak Dorna selama proses berlangsung. Keterlibatan pihak Freight Forwarder mendapat izin dari Dorna Sport dan Bea Cukai untuk membuka peti dan memeriksa karena perlu mengambil nomor sasis.

“Untuk itu, mereka mendapat izin khusus dari Dorna Sport untuk membuka peti,” katanya.

“Kami menyayangkan adanya pihak yang tidak bertanggung jawab telah mendekati motor, mengambil video tanpa izin, dan mempublikasikan video tersebut sehingga menimbulkan keresahan dan kesalahpahaman diantara pelaku industri balap motor,” sambungnya.

Atas insiden ini, pihaknya pun meminta maaf. “Kami meminta maaf kepada pecinta balap motor tanah air dan internasional atas insiden yang terjadi,” ungkap dia.

Dia secara pribadi telah mendiskusikan insiden ini dengan Dorna dan meminta maaf dua hari lalu, dan mereka dapat mengerti. Pihaknya juga menawarkan untuk berbicara dengan Ducati untuk menjelaskan apa yang terjadi.

“Kami memastikan adanya pembatasan jumlah orang yang diizinkan masuk dan keluar Pitlane selama proses pemeriksaan,” ujarnya.

Terpisah, pihak Bea Cukai Mataram membantah pernah membuka peti kargo tersebut. Kendati benar petugas Bea Cukai hanya melakukan pemeriksaan fisik terhadap semua barang yang tiba itu.

“Mengenai video itu, pertama yang membuka bukan orang Beacukai. Kedua  semua barang keperluan WSBK dilakukan pemeriksaan fisik di Sirkuit atas permohana dari Importir yang ditunjuk Dorna,” terang Humas Bea Cukai Mataram, Dimas Pratama.

Dimas menjelaskan, pada saat pemeriksaan berlangsung petugas Bea Cukai didampingi oleh Importir  dari pihak MGPA atau kuasa pengguna program (kegiatan).

“Jadi mereka mendampingi. Ndak kita buka kotak sendiri. Justru mereka yang membuka kotak tersebut,” sebut dia.

“Kita dalam pemeriksaan itu didampingi. Mereka yang buka kemasannya, nyiapan barangnya, menutupnya,” sambungnya.

Dimas menjelaskan, Bea cuaki hanya memeriksa fisik unit motor dan seluruh logistik yang dipakai dalam WSBK tersebut. “Motornya, onderdilnya, ban nya. Termasuk jaket pembelapnya. Sesuai nggak dengan barang yang dikirim,” katanya.

Sampai hari ini pemeriksaan di lapangan masih berlangsung. Sehingga pihaknya belum mendapatkan laporan jenis dan jumlah barang yang diperiksa.

“Kami upayakan lebih cepat. Harusnya hari ini (kemarin) sudah selesai,” pungkas dia.(jho/tim)

Dimas juga menegaskan seluruh barang kargo itu tidak dikenakan biaya pengiriman barang masuk dan jenis pajak lainnya. Mengingat semua logistik itu akan kembali dikirim ke negara asal.

“Untuk keperluan WSBK nggak dikenakan biaya Beacukai, tidak dipungut biaya masuk dan pajak. Karean ini sementara dan dikembalikan lagi makanya perlu diperiksa fisiknya,” paparnya.

Sementara itu Pihak Polda NTB menyampaikan panitia lokal sudah memegang SOP dalam menangani kasus tersebut. Polda terlihat tidak ingin masuk didalam eksiden itu.

“Permasalahan tersebut masih berada di lingkungan penyelenggara,” ungkap Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto terpisah.

Gubernur NTB, Zulkieflimansyah terlihat santai. Dalam komentarnya menanggapi netizen, gubernur mengatakan hanya kesalahan kecil.

“Biasalah namanya (petugas) baru. Mungkin saking senangnya. Kadang kita butuh kesalahan untuk belajar dan berubah,” terangnya. (jho)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *