PRAYA – Apel gelar pasukan Operasi Lilin Rinjani 2022 dalam rangka pengamanan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru) dilaksanakan di lapangan Polres Lombok Tengah pada Kamis (22/12) kemarin.
Apel tersebut diikuti pasukan gabungan berjumlah 174 personel. Terdiri dari Polisi sejumlah 100 personel, TNI berjumlah 16 orang, Dinas Perhubungan 16 orang, Pol PP berjumlah 16 orang, BPBD ada delapan orang dan Dinas Kesehatan ada 16 orang. Mereka akan bersiaga dalam pengamanan Nataru 2022-2023.
Kegiatan tersebut dihadiri Kapolres Lombok Tengah, Bupati Lombok Tengah, Ketua Pengadilan Negeri Praya, Pasi Ops Kodim 1620 Lombok Tengah, Kepala Kemenag Lombok Tengah, FKUB Lombok Tengah, Kasat Pol PP Lombok Tengah. Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Lombok Tengah, Kadis Perhubungan Lombok Tengah yang diwakili oleh Kabid Lalin, PJU Polres Lombok Tengah dan Kapolsek Jajaran Polres Lombok Tengah.
Peserta apel gelar pasukan terdiri dari Peleton anggota Kodim 1620/Lombok Tengah, Peleton Brimob, Peleton Sat Sabhara, Peleton Sat Lantas, Peleton Gabungan Bhabinkamtibmas, Peleton Sat Intelkam, Peleton Sat Reskrim, Peleton Sat Narkoba, Peleton Sat Pol PP, Peleton Dinas Perhubungan dan Peleton Pemadam Kebakaran.
Kapolres Lombok Tengah, AKBP Irfan Nurmansyah selaku inspektur upacara membacakan amanat Kapolri. Bahwa, apel gelar pasukan merupakan bentuk pengecekan akhir kesiapan personel maupun sarana prasarana. Dengan harapan pengamanan dapat terselenggara secara optimal dan sinergi, sehingga perayaan Nataru 2022-2023 berjalan dengan kondusif.
Momentum Nataru selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia di setiap penghujung tahun dengan melaksanakan berbagai kegiatan. Sehingga tentunya berimplikasi terhadap meningkatnya mobilitas masyarakat. Hal tersebut sebagaimana hasil survei dari Kemenhub bahwa diperkirakan akan ada 44,17 juta orang melakukan pergerakan pada Nataru tahun ini.
Oleh sebab itu, Polri dengan dukungan TNI, Pemerintah Daerah, Mitra Kamtibmas serta stakeholder terkait menggelar Operasi kepolisian terpusat dengan sandi Operasi Lilin 2022 selama 11 hari yang mulai 23 Desember 2022 sampai dengan 2 Januari 2023. Serta dilanjutkan dengan KRYD mulai 3 Januari sampai dengan 9 Januari 2023.
Pada pengamanan Nataru perlu diantisipasi berbagai potensi gangguan antara lain sisi kesehatan. Harus tetap waspada terhadap potensi terjadinya lonjakan Covid-19, terlebih saat ini telah muncul subvarian baru Omicron BN.1 yang lebih cepat menular.
“Melihat hal tersebut perlu melakukan penguatan prokes terutama pada lokasi-lokasi dengan tingkat interaksi tinggi, menghimbau masyarakat untuk melaksanakan vaksinasi booster guna meningkatkan imunitas dan optimalkan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi,” katanya.
Dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat yang akan menggunakan modal transportasi umum di bandara, terminal dan pelabuhan, maka lakukan pengaturan jadwal keberangkatan, imbau pembelian tiket secara online dan lakukan pengaturan arus keluar masuk bersama wilayah dengan stakeholder terkait guna mengantisipasi terjadinya kepadatan penumpang.
“Selain itu, intensifkan patroli jalan kaki dalam rangka sosialisasi prokes dan mencegah terjadinya kejahatan,” katanya.
“Kemudian terkait ancaman bencana alam, persiapkan tim tanggap bencana, tim rehabilitasi dan sarana prasarana pendukung, disertai penguatan edukasi tanggap bencana kepada masyarakat, sehingga kita mampu melakukan quick respons,” sambungnya.
Kemudian khusus pengamanan ibadah Natal, harus dipastikan setiap lokasi ibadah dilakukan sterilisasi dengan melibatkan TNI, BNPT, Jibom Brimob, K-9 dan Densus 88/AT. Selain itu, libatkan juga elemen masyarakat termasuk Ormas keagamaan dalam pengamanan ibadah Natal sebagai wujud toleransi beragama,” katanya menekankan.
Pada pengamanan objek wisata, akses jalan menuju objek wisata jangan sampai terjadi kemacetan dengan menyediakan lokasi parkir dan pengaturan jalur keluar masuk yang baik, serta himbau wisatawan agar mematuhi prokes. Khusus objek wisata alam, siagakan tim tanggap bencana guna mengantisipasi terjadinya bencana alam.
Sedangkan pada pengamanan perayaan malam tahun baru, lakukan pengetatan izin kegiatan keramaian dengan melakukan assesmen bekerjasama dengan penyelenggara dan stakeholder terkait, terutama kegiatan-kegiatan yang melibatkan massa dalam jumlah besar. Hal tersebut guna mengantisipasi potensi kerumunan yang dapat menimbulkan korban.
Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan pasukan oleh Kapolres Lombok Tengah diikuti oleh Forkopimda Kabupaten Lombok Tengah dan ditutup dengan pembacaan Asmaul Husna yang dipimpin langsung oleh Kapolres Lombok Tengah.
Ditambahkan, Pasi Ops Kodim 1620 Lombok Tengah, Kapten Inf. A A. Gede Rai Budiana, usai pelaksanaan Apel menyampaikan pihaknya mengikuti apel gelar sebagai bentuk kesiapan dan keseriusan untuk membantu Polri melakukan pengamanan Nataru 2022/2023.
Sesuai amanat Kapolri yang dibacakan oleh Kapolres Loteng pada saat pelaksanaan Apel Gelar Pasukan, bahwa pengamanan natal 2022 dan tahun baru 2023 ini berada dalam operasi dengan sandi Lilin 2022.
Bahwa Operasi Lilin ini akan mulai berlangsung sekitar 22 atau 23 Desember 2022 hingga 3 Januari 2023 mendatang.
“Kami semua akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga stabilitas keamanan agar seluruh rangkaian kegiatan dan aktivitas masyarakat di momen Nataru semuanya bisa berjalan dengan baik,”tegasnya.
Guna mengantisipasi situasi di akhir tahun, baik soal keamanan, PPKM level 1, termasuk soal bencana alam yang mungkin terjadi, Pasi Ops Kodim mengungkapkan TNI-Polri juga akan bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk melakukan berbagai langkah pencegahan.
Seperti mendirikan pos-pos pengamanan dan pos pelayanan terpadu, juga melakukan pemetaan daerah rawan bencana, dan mengedukasi masyarakat tetap waspada bencana, serta tetap menjaga stabilitas keamanan wilayah.(rls/tim)