FOTO MUH ARIF/RADARMANDALIKA.ID DEMO: Massa demo saat orasi depan kantor gubernur, Senin kemarin.

MATARAM – Satu persatu wakil rakyat di DPRD Lombok Tengah angkat bicara terkait insiden yang menimpa wartawan Radarmandalika.id, Senin kemarin di depan kantor gubernuran. Apalagi dalam insiden itu, wartawan Radarmandalika.id sempat didorong, hp ditepis dan diintimidasi oknum anggota Satpol PP di lokasi.

“Intimidasi itu cara lama primitif dunia, saat ini sudah berkembang modernisasi,  demokratisasi sudah berjalan tapi kok masih ada begitu gituan,” sesal Anggota DPRD NTB, Akhdiansyah.

atas kejadian itu, politisi PKB ini menilai Kasat Pol PP telah gagal melakukan pembinaan kepada bawahannya. Sebab dalam melaksanakan tugas, pers dibekali UU pers nomor 40 tahun 1999 telah jelas mengatur kinerja pers.

“Harusnya pers di hormati disupport. Kalau masih ada seperti itu berarti cara berpikirnya mundur,” sentilnya.

Dampak dari kejadian itu, Yongki panggilan populernya melihat wajar ketika banyak aspirasi masyarakat masuk, dimana Kasat Pol PP didesak agar dicopot dari jabatannya dan lainnya.

“Itu wajar pencopotan permintaan publik karena ini di luar kebiasaan,” ucapnya berang.

Kata dia, Pol PP harusnya memulai pendekatan dialog, kemanusiaan hingga bentuk komunkasi yang baik kepada masyarakat. Jangan seenaknya bersikap arogan menunjukkan diri kuat, diri penegak aturan tetapi dengan aksi premanisme.

Yongki mendukung langkah yang akan diambil Komisi I DPRD NTB akan memanggil Kasat Pol PP dalam waktu dekat ini. Pol PP harus diberikan soft terapi. Sebab kejadiannya sangat disesalkan.

“Kita dukung sikap komisi I,” tegas dia.(jho)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 283

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *