PRAYA – Desa Semparu Kecamatan Kopang mengharumkan nama Lombok Tengah (Loteng) di kancah Nusa Tenggara Barat (NTB). Hasil penilaian dari tim penilai, menempatkan Desa Semparu yang mewakili Kabupaten Lombok Tengah sebagai juara satu dalam lomba desa tingkat provinsi tahun 2023.
Berdasarkan lampiran Keputusan Gubernur NTB Nomor: 470-385 Tahun 2023 tentang Penetapan Juara Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2023. Desa Semparu meraih juara I dengan total nilai 1.013,65. Kemudian juara II diraih Desa Kumbang Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur dengan total nilai 1.009,60 dan juara III diraih Desa Tonda Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima dengan total nilai 967,85.
Kepala Desa (Kades) Semparu, Lalu Ratmaji Hijrat mengungkapkan, prestasi lomba desa tingkat provinsi NTB ini menjadi kado untuk masyarakat Semparu. “Terkabul harapan kita semua,” katanya, Selasa (27/6/2023).
Setelah meraih juara pertama pada lomba desa di tingkat provinsi, Desa Semparu berhak mewakili Provinsi NTB untuk melaju ke tingkat nasional.
“Tentunya sangat bangga bisa mewakili provinsi NTB ke nasional. Sejarah bagi desa kami,” ucapnya.
Pihaknya kini bersiap-siap untuk bersaing kembali dengan perwakilan desa lain se nasional. “Tanggal 3 Juli berkas sudah masuk,” katanya.
Pada lomba desa tingkat nasional nantinya, pihaknya kembali menonjolkan keunggulan mengenai pengelolaan sampah, perpustakaan dan ditambah pelestarian adat budaya lokal.
Sebelumnya pada lomba desa tingkat provinsi, tim penilai melakukan penilaian lapangan yang dipusatkan di kantor Desa Semparu, Rabu (21/6/2023) lalu. Waktu itu dihadiri Bupati Loteng H Lalu Pathul Bahri, dan Ketua tim penilai yang sekaligus Kepala DPMD Dukcapil NTB, Ahmad Nur Aulia.

Desa Semparu dipilih mewakili Lombok Tengah dalam lomba desa di tingkat provinsi tahun 2023 karena sejumlah inovasi yang dilakukan pemerintah desa. Program inovasi yang cukup menonjol yakni pengolahan sampah dan perpustakaan desa.
Pemerintah Desa Semparu membangun pengolahan sampah dengan sistem 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang merupakan metode penanganan sampah yang terdiri dari tiga unsur yaitu mengurangi, menggunakan ulang dan mendaur ulang sampah.
Pemerintah Desa Semparu begitu aktif memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pengolahan sampah dengan tepat. Salah satunya dengan cara mengharuskan warga desa membawa sampah dari rumah masing-masing saat hendak mengurus administrasi di desa untuk diolah pada tempat pengolahan sampah setempat. Dengan begitu sampah di lingkungan perumahan warga menjadi berkurang.
“Warga desa yang mengurus keperluan administrasi di desa, mereka kita haruskan membawa sampah non organik dari rumahnya masing-masing. Ini cara kami melakukan edukasi kepada warga,” kata Kades Semparu, Lalu Ratmaji Hijrat.
Sedangkan terkait dengan perpustakaan desa, Lalu Ratmaji Hijrat membeberkan bahwa perpustakaan yang dikelola oleh pemerintah desa sudah dua kali mendapatkan juara satu lomba perpustakaan desa tingkat nasional, yakni pada tahun 2021 dan 2022.
Dia menuturkan, perpustakaan yang dikelola berawal dari kumpulan koleksi buku pribadinya yang disumbangkan untuk menjadi milik warga desa. “Kebetulan saya ini seorang pustawakan, dan ketika menjadi kepala desa saya membuat perpustakaan yang dimulai dengan koleksi buku yang saya miliki,” katanya.
Dia menjelaskan terkait perpustakaan Desa Semparu yang saat ini semakin berkembang. Saat ini pemerintah Desa Semparu memberikan pelayanan perpustakaan keliling dengan menggunakan kendaraan bermotor.(zak)