Lomba Desa Pangan Aman Tingkat Nasional
PRAYA – Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara berhasil mewakili Provinsi NTB dalam perhelatan Lomba Desa Pangan Aman tingkat Nasional.
Untuk itu, dalam mengikuti lomba bergengsi tingkat nasional tersebut, Pemdes saat ini tengah mematangkan persiapan dengan maksimal. Sehingga harapan untuk menjadi yang terbaik bisa terwujud.
Kemarin, Desa Lantan kedatangan tim verifikator nasional lomba tersebut. Kegiatan itu pun dihadiri langsung oleh Bupati Lombok Tengah, HL Pathul Bahri.
Dalam penyampaiannya, Pathul mengatakan ketersediaan pangan di Kabupaten Lombok Tengah sangat banyak dan siap dikonsumsi masyarakat bahkan oleh tamu mancanegara.
Adapun luas lahan pertanian di Kabupaten Lombok Tengah lebih dari 50 ribu hektare. Sehingga akan mampu melayani kebutuhan pangan bagi masyarakat.
Ia melanjutkan, pemerintah daerah saat ini tengah menggalakkan penggunaan pupuk non Pestisida agar hasil dari tanaman tersebut menjadi hasil organik dan menyehatkan.
“Kami tidak ingin melihat insektisida berkembang. Pupuk alami dikembangkan agar tanaman hasilnya alami. Supaya kesehatan diutamakan, siapapun yang konsumsi makanan di Lombok Tengah terjamin keamanan dan kesehatannya, ” ungkapnya.
Sementara, Kepala Desa Lantan, Erwandi menyampaikan, wilayahnya menjadi salah satu destinasi yang paling menarik untuk dikunjungi para wisatawan. Dimana luas desa 1425 meter persegi dengan Jumlah KK sebanyak 2023 dan jumlah penduduk 6664 jiwa yang tersebar di 10 dusun ditambah dengan berbagai macam wisata alam nanti eksotik yang menawan.
“Ada sembilan air terjun yang kami miliki. Sejak tahun 2020 secara matang dan maksimal kami mengelola destinasi tersebut,” bebernya.
Ia juga menambahkan, untuk memastikan konsumsi pangan aman di wilayahnya, BPOM sudah melakukan pembinaan sejak 2020. Saat ini masyarakat sudah paham terhadap makanan yang sehat. Tentunya sebagai desa wisata maka akan disuguhkan makanan yang aman untuk dikonsumsi.
Maka, dalam rangka memaksimalkan hal tersebut, Pemdes membentuk pendampingan Kader Ketahanan Pangan yang beranggotakan sekitar 60 orang.
“Awalnya kader hanya sembilan orang. Namun jumlahnya ditambah agar dapat memberikan bimbingan dan masukkan kepada masyarakat tentang makanan sehat dan layak dikonsumsi,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Tim Verifikator, Diah Sulistiorini mengatakan, unsur tim verifikasi terdiri dari BPOM dan dari Ketahanan Pangan. Dimana ketahanan pangan tanggung jawab semua aspek penting, mulai dari penanaman, produksi, pemasaran hingga ke meja makan harus dipastikan aman. Mengingat pangan merupakan kebutuhan yang paling utama.
“Masalah keamanan pangan bukan masalah administrasi saja melainkan masalah sosial karena itu harus dijamin aman. Karena itu kader pangan sangat penting peran dan fungsinya,” ungkapnya.
Desa, lanjut dia, merupakan satu miniatur wilayah yang akan membesar dan jadi pilot project. Badan POM sejak 2014-2020 mengintervensi pangan seluruh provinsi dan telah membentuk 11 ribu kader.
“Kabupaten Lombok Tengah itu ada satu desa yang menjadi nominator nasional,” ungkapnya.
Di Kabupaten Lombok Tengah sendiri di dalamnya ada Kuta Mandalika yang akan menjadi inspirator bagi sembilan destinasi wisata lainnya. Bagaimana pengelolaan wisata itu bisa dilakukan dengan manajemen yang baik apalagi makanan halal dan sehingga ini harus dijaga.
Sementara itu, untuk perangkat dan komunitas desa yang telah aktif dan konsisten dalam meningkatkan keamanan pangan wilayahnya secara rutin telah diberikan penghargaan Desa Pangan Aman oleh Badan POM kepada desa atau kelurahan yang telah memiliki komitmen dan peran aktif dalam mewujudkan keamanan pangan dari dan bagi masyarakat desa sekaligus membentuk desa pangan.
“Kami sudah bertemu Bapak Gubernur dan menyampaikan maksud kedatangan kami. Bapak Gubernur juga sangat mengapresiasi dan berharap bahwa kegiatan ini juga bisa cemerlang, tidak hanya saat verifikasi saja namun sepanjang hayat,” pungkasnya.(tim/**)
