PRAYA – Tujuh jabatan kepala dinas di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Tengah (Loteng) yang sebelumnya kosong, akhirnya terisi.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Tengah kini dijabat oleh H Nurjahman, Kepala Dinas Sosial dijabat oleh H Masnun, Kepala Dinas Pariwisata dijabat oleh Lalu Sungkul, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dijabat oleh Lalu Sarkin Junaidi, Kepala Dinas Perhubungan dijabat oleh Drs Lalu Herdan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan dijabat oleh Ir Irman, sementata Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman dijabat oleh M Supriadin.

Ketujuhnya dilantik oleh Bupati Lombok Tengah, H Lalu Pathul Bahri di Ballroom Kantor Bupati, Rabu (31/1).

Dalam sambutannya Bupati Lombok Tengah H Lalu Pathul Bahri mengungkapkan, mutasi dan pelantikan menjadi momentum yang ditunggu-tunggu oleh sebagian dari semua pihak. Kemudian menjadi sebuah momentum yang sejatinya akan menjadikan beberapa orang yang tadinya tidak memiliki beban amanah yang berat namun selepas pelantikan akan menanggung amanah yang berat.

“Maka pertanyaannya, apakah jabatan yang kita dapatkan layak untuk kita rayakan dan bereuforia dengan penuh kebanggaan, atau sebaliknya, ia kita terima dengan penuh rasa kekhawatiran dan tandatanya dalam diri kita, apakah saya bisa menjalankan amanah ini? Apakah saya bisa dan benar-benar layak mendapatkan amanah jabatan ini? Silahkan saudara-saudara renungkan,” ucapnya.

Pathul memaparkan secara hakikat sesungguhnya dari sebuah amanah jabatan yang diberikan kepada semua pejabat yang terlantik. Sehingga, mata publik akan tertuju kepada semua pejabat yang telah dilantik ini.

Maka dalam setiap gerak-gerik akan menjadi perhatian dan sorotan masyarakat luas. Pihaknya berpesan supaya berhati-hati dalam melangkah mengemban amanah tersebut. Dan menjadi pimpinan yang mampu menunjukkan keteladanan, tidak hanya di ruang kerja semata, namun juga hendaknya mampu menjadi teladan ditengah-tengah masyarakat.

Terlebih lagi kepada para pejabat yang menempati posisi pelayanan publik yang berhadapan langsung dengan masyarakat.

“Jangan sekali-kali melakukan tindakan-tindakan yang menyulitkan masyarakat apalagi sampai membebani masyarakat,” pesannya.

“Jabatan yang kini saudara-saudara emban adalah sebuah amanah yang harus dijalankan dengan sebaik mungkin. Setelah saudara-saudara diambil sumpah jabatannya, secara resmi saudara-saudara menjadi khadam (pelayan yang harus memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat,red),” tambahnya.

Ia juga menekankan supaya pejabat yang terlantik jangan main-main dengan amanah tersebut. Kemudian jangan berbesar hati, jumawa dengan status jabatan yang diberikan, karena sesungguhnya amanah tersebut sangatlah berat bagi orang-orangyang berfikir dan memiliki nurani yang jernih.

Semua mengetahui proses menuju pelantikan yang dilakukan kali ini cukup lama. Dengan mempertimbangkan kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja dan kebutuhan instansi pemerintah. Hal ini sejalan dengan yang diamanatkan dalam undang-undang ASN, artinya mereka yang layak berdasarkan kriteria tersebut tanpa melihat siapa dan darimana berasal, dan sudah sesuai dengan posisi masing-masing.

Lombok Tengah membutuhkan birokrat-birokrat yang dapat membaca peluang dan tantangan yang ada di depan. Secara nyata, Lombok Tengah saat ini sedang menjadi perhatian pemerintah pusat bahkan dunia. Maka seyogyanya harus dapat membuat potensi-potensi yang ada didaerah menjadi solusi dalam mengentaskan persoalan kemiskinan daerah.

Semua pejabat yang baru dilantik ini juga dapat membuat terobosan-terobosan inovasi birokrasi, yang sesuai dengan tuntutan masyarakat. Saat ini program OPD masih terkesan monoton, rutinitas dan miskin inovasi. Padahal, tuntutan publik semakin tinggi di era digitalisasi 4.0 harus dimanfaatkan sebagai alat pelayanan publik yang lebih cepat dan transparan. Posisi jabatan harus dimanfaatkan untuk menunjukkan kinerja dan dedikasi yang tinggi untuk masyarakat Lombok Tengah.

“Akhirnya, saya ucapkan selamat menjalankan tugas baru. Selamat menjalankan amanah baru. Jadilah pejabat-pejabat yang berjiwa pelayan bukan dilayani, sehingga saudara sekalian benar-benar menjadi khadam masyarakat Lombok Tengah,” pesannya. (tim)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 1123

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *