BAIQ NURIYAM/RADAR MANDALIKA LUKA PARAH: Foto luka parah di bagian kaki korban inisial NS, korban pembegalan.

PRAYA – Desa Pengembur, Kecamatan Pujut masih rawan. Pasalnya, dua kali berturut-turut kasus pembegalan nyaris menimpa mahasiswa dan satunya lagi, karyawan swasta. Saat itu, korban baru pulang kerja malam hari, gara-gara lembur.


Korban inisial NS menceritakan kronologis pembegalan yang menimpa dirinya. Kejadian terjadi antara perbatasan Desa Tanak Awu dan Pengembur. NS menceritakan, waktu itu dia baru pulang kuliah dari Mataram tepatnya sekitar pukul 18.00 Wita sampai Tanak Awu. Setelah setiba di Dusun Selawang, dia dicegat oleh empat orang laki-laki di lokasi sepi dan gelap. “Mereka meminta uang dan barang-barang saya tapi saya tidak kasih dan nekat menerobos,” ceritanya pada Radar Mandalika, kemarin.
Lebih lanjut NS menjelaskan, setelah dia menerobos jalan ternyata begal itu juga mengejarnya sampai akhirnya korban terjatuh dari atas motor. “Karena ketakutan dan gugup akhirnya saya sampai jatuh ke jalan raya,” ceritanya.

Setelah kejadian itu, korban langsung dilarikan ke Puskesmas terdekat oleh warga untuk mendapatkan perawatan karena sebagian kakinya lecet.”Kaki saya masih sakit,” tuturnya.
Di waktu yang berbeda, hal yang sama juga menimpa salah seorang karyawan perusahaan swasta inisial BSN saat pulang kerja malam hari pukul 17:00 Wita.
Korban pembegalan berinisial BSN mengakui, dirinya diikuti oleh begal dari pertigaan Tanak Awu menuju Desa Pengembur. Pada saat malam hari, jalan itu selalu sepi dan gelap sehingga memungkinkan begal untuk tetap melakukan aksinya.
“Saya diikuti dari Tanak Awu sampai depan rumah, pas mau belok ke gang begal itu langsung merampas tas dan HP saya,” tuturnya.
Korban berharap, pemerintah Desa Pengembur bisa memberikan rasa aman bagi warga. Karena kasus semacam ini bisa merusak nama desa. “Jangan sampai ada korban lagi baru ada tindakan,” keluhnya.


Sementara itu, Kades Pengembur, M. Sulton yang dikonfirmasi mengatakan, pemdes akan segera melakukan koordinasi dan konsolidasi bersama BKD,Pol PP, Babinsa dan Kapolsek Pujut untuk mengadakan penjagaan di daerah-daerah yang memang dianggap rawan.
“Besok pemdes akan segera melakukan koordinasi bersama tim keamanan,” janjinya.


Namun sampai sekarang belum ada tindakan sama sekali yang dilakukan Pemdes. Belum ada petugas keamanan yang dikerahkan untuk menjaga keamanan di tempat rawan pembegalan. (cr-nur/r1)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *