BUYUNG/RADAR MANDALIKA LANGKA: Antrean kendaraan di SPBU Kopang, Minggu kemarin sementara solar habis.

MATARAM – Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan solar sejak lama langka (sekarat,Red) di wilayah NTB. Namun sampai dengan saat ini, belum ada tindaklanjuti pemerintah provinsi.

“Sudah lama langka seperti ini pak. Paling susah kita cari itu di SPBU bensin (premium, Red,” ungkap Yahdi pengendara yang dijumpai Radar Mandalika di SPBU Puyung, Lombok Tengah, kemarin.

 Sementara itu, Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalillah mengakui kondisi itu masih menjadi masalah yang cukup dirasakan. Namun demikian masalah tersebut tidak hanya di terjadi di NTB saja, melainkan merata di seluruh Indonesia.

“Iya memang premium dan solar bukan masalah yang di NTB doing, tapi seluruh Indonesia,” ungkap Rohmi didampingi Sekda NTB, Lalu Gita Ariadi kepada media, kemarin.

Pemprov berjanji akan mencarikan jalan keluarnya. Pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan pihak Pertamina regional supaya jangan sampai masyarakat terus merasakan kekecewaan dengan kondisi demikian.

“Nanti kita akan carikan jalan keluarnya,” janji Rohmi.

Rohmi mengaku masalah tersebut tidak bisa cepat diselesaikan. Semuanya harus dilihat dari kondisi keadaannya seperti apa. Kejadiannya kenapa sehingga masyarakat masih saja menerima kelangkaan BBM jenis Premium dan solar tersebut.

“Ini mesti harus kita kompromi dengan keadaan,” katanya.

Kelangkaan dua jenis BBM itu dirasakan betul oleh masyarakat beberapa bulan terakhir. Imbasnya usaha rakyat kecil cukup terganggu. Selain itu bisa berdampak pada kenaikan harga bahan pokok masyarakat.

Sebelumnya, anggota DPRD NTB, Bukhori Muslim mengatakan, kelangkaan baik premium maupun solar bukan terjadi satu bulan, malah sejak enam bulan lalu. Sewaktu waktu normal namun lagi langka.

“Jadi bukan keluhan masyarakat biasa saja. Saya aja pernah ngantri karena solar langka,” akui Politisi NasDem itu terpisah.

Dampak dari kondisi ini sangat menyiksa usaha masyarakat. Kelangkaan BBM berdampak pada harga bahan pokok masyarakat pun naek. Bisa dibayangkan pengakutan barang logistik sangat berpengaruh terhadap masyarakat disaat dua jenis BBM itu langka. Terlebih lagi saat ini banyak proyek yang materialnya diangkut oleh dumtruk namun mereka kesulitan mendapatkan solar. Pria yang juga duduk di Komisi V DPRD NTB itu sangat prihatin melihat kondisi tersebut. Untuk itu dirinya mendesak gubernur agar bisa memanggil pertamina regional.

“Minta dong penjelasan kenapa solusinya sepereti apa. Pak gubernur ini kan ngak pernah rasakan antrean isi bensin,” sentilnya.(jho)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 234

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *