KHOTIM/RADARMANDALIKA.ID ROBOH: Bangunan SDN 2 Tengari yang roboh akibat bangunan yang sudah lama, kemarin.

Dapat Bantuan Rehab Dua Lokal dari DAK

PRAYA – Bangunan SDN 2 Tengari yang ambruk hanya dapat perbaikan dua lokal dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
Ambruknya bangunan tembok dan atap SDN 2 Tengari merupakan insiden yang terjadi pada Minggu (21/3) sore. Beruntung bangunan dalam keadaan kosong sehingga tidak ada korban jiwa. Namun persoalan tersebut menjadi atensi pemerintah daerah yang kemudian hangat diperbincangkan.
Kepala SDN 2 Tengari, Hj Baiq Ahadani Cahaya Kartini menceritakan dimana kepala sekolah sebelumnya belum pernah melakukan pelaporan ke Dinas Pendidikan. Maka di periodenya harus perbaiki Dapodik sekolah sebelah tetap dapat rehab.
Roboh yang terjadi saat ini mengingat bangunan yang telah lama hampir 15 tahun dan tanpa adanya rehab.
“Saya sejak akhir tahun 2015 tugas di sini, dan sebenarnya dapat rehab DAK, sudah disurvei konsultan tinggal pelaksanaan saja, ” ungkapnya.
Ruangan yang roboh tersebut merupakan gedung sekolah kelas IV. Sejak dulu sekolah ini belum pernah mendapatkan bantuan perbaikan.
“Kami diijanjikan Februari menurut konsultannya, akan tetapi sampai saat ini belum. Kemudian dijanjikan awal Maret mengingat akan dikerjakan awal tahun dulu dijanjikan, ” ungkapnya.
Kerusakan di ruang kelas VI yang kemudian mendapatkan dan DAK untuk rehab kelas V dan kelas VI nampaknya belum bisa dikatakan aman. Mengingat ruang guru yang berdekatan dengan sekolah tersebut juga terancam ambruk mengingat konstruksi atap yang sudah lapuk dan reot.
Terpisah, Plt Kepala Dinas Pendidikan, HM Nazili menyampaikan, persoalan yang terjadi yakni adanya DAK yang kemudian sudah direncanakan dan pelaksanaannya di tahun 2021 ini. Namun hanya pengusulan dua lokal saja, meskipun kondisi yang ada saat ini harus melakukan perbaiakn dan membangun tiga lokal.
“Solusinya sementara ini yakni dengan mengusulkan ulang kembali penambahan untuk tahun 2022 mendatang,” jelasnya.
Lanjut, pihaknya memberikan masukan kaitan metode penganggaran bantuan dan sasaran dengan konsepnya pengusulan menuntuntaskan persoalan sekolah secara menyeluruh dengan satu-persatu. Supaya tidak ada masalah lagi di kemudian hari.
“Kemudian sekolah pun harus kreatif dan inovatif bukan hanya mengharapkan bantuan pusat namun bisa juga melalui pengusulan BUMN, Aspirasi DPRD dan donatur lain yang halal dan tidak mengikat dan menabrak aturan yang ada, ” Jelasnya.
Sehingga ke depan sekolah di Kabupaten Lombok Tengah ini bisa menjadi contoh untuk semua wilayah. Kalau memang berniat membangun sekolah harusnya dana BOS itu juga dapat dipergunakan untuk perbaikan ringan areal sekolah. Seperti sanitasi, toilet dan sarana lainnya supaya lebih bersih dan tertata rapi. (tim)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 335

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *