FOTO JHONI SUTANGGA/RADAR MANDALIKA Dr Zulkieflimansyah

MATARAM – Gubernur NTB, Dr Zulkieflimansyah mengatakan, ada dua poin penting yang dirisaukannya. Pertama, lalu lintas sore cukup ramai terutama di bulan Ramadan ini. Sekitar 70 persen pengendara motor dan orang yang lalu lalang tidak mengenakan masker. Kedua, pedagang takjil yang berjualan tidak seramai tahun lalu namun 80 persen mereka juga tidak pakai masker.

Kondisi ini membuat risau Dinas Kesehatan NTB. Sebab salah satu protokoler yang harus diterapkan masyarakat NTB yatiu, setiap keluar rumah diharuskan memakai masker. Tidak hanya itu, kegiatan jual beli di sejumlah pasar tradisional, rumah makan/lesehan, pusat-pusat perbelanjaan serta pedagang asongan disepanjang jalan dalam Bulan Suci Ramadhan ini terpantau masih banyak warga yang tidak menggunakan masker dan tidak menerapkan physical distancing. Kerumunan masyarakat terutama anak-anak muda menjelang berbuka puasa, menggunakan sepeda

motor tanpa helm dan masker. Untuk itu, Bupati/Walikota diminta melakukan pengawasan dan penertiban secara tegas, dengan mempedomani Surat Edaran Gubernur Nomor 551/635/DISHUB/I Tanggal 24 April 2020 Tentang Pengendalian Transportasi serta Surat Edaran Gubernur Nomor 19/160/Pol-Pol/2020 Tentang Himbauan Untuk Menjaga Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Pada Bulan Suci Ramadhan 1441 H Tahun 2020.

“Mohon ini menjadi perhatian kita semua. Hari-hari ini kita fokus contact tracing dan swab klaster Gowa dan Magetan,” terang gubernur

Gubernur menyampaikan, masih ada ratusan yang reaktif dan sedang diambil swab serta diperiksa, dengan kemungkinan 50 persen positif. Artinya minggu depan angka penderita NTB sudah di 200 an.

“Bila yang sehat dan masyarakat masih belum patuh dengan ketentuan yang ada, di akhir Mei angka tersebut bisa melonjak lebih tajam lagi,” jelasnya.

Perjuangan melawan pandemi corona masih panjang. Gubernur berharap kerjasama dari semua pihak.

“Jadi mudah-mudahan berhasilnya kita mengidentifikasi klaster-klaster sumber Pandemik tak membuat kita merasa cepat puas. Perjuangan kita masih panjang dan butuh kedisiplinan dan kesabaran kita semua,” harap Bang Zul.

Untuk itu gubernur mengimbau masyarakat agar selalu memakai masker disetiap keluar rumah. Tidak hanya itu situasi berkerumun pun harus selalu dihindari dengan selalu menerapkan physical Distancing (jaga jarak).

Gubernur mengimbau seluruh masyarakat dimohon untuk terus menjaga kedisiplinan dan kewaspadaan terhadap penyebaran wabah Covid-19.

“Ayo pakai masker. Hindari kerumunan dan Jaga Jarak. Mudah-mudahan dengan Ramadhan wabah ini segera berlalu,” seru gubernur.

 Sementara itu, angka yang positif Covid-19 di NTB terus bertambah. Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 NTB Lalu Gita Ariadi menyampaikan telah dilakukan pemeriksaan terhadap 105 sampel

swab dengan hasil 82 sampel negatif, 8 (delapan) sampel ulangan positif dan 15 sampel kasus baru

positif Covid-19.

Dengan adanya tambahan 15 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19, 2 (dua) orang tambahan

sembuh, dan tidak ada kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB

sampai hari ini (kemarin) sebanyak 195 orang, dengan perincian 23 orang sudah sembuh, empat meninggal dunia, serta 164 orang masih positif dan dalam keadaan baik.

Selain adanya kasus baru, Gita mengabarkan  terdapat dua orang yang dinyatakan sembuh setelah pemeriksaan laboratorium swab dua kali dan keduanya negatif. Dua orang yang telah

sembuh tersebut, Pasien nomor 11, an. Tn. N, laki-laki, usia 65 tahun, penduduk Kecamatan Kayangan,

Kabupaten Lombok Utara dan

Pasien nomor 49, an. Tn. ATW, laki-laki, usia 36 tahun, penduduk Kelurahan Kekalik, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram.

“Untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan Covid-19, petugas kesehatan tetap

melakukan contact tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif,” ungkap Gita terpisah.

Populasi berisiko yang sudah diperiksa dengan metode Rapid Diagnostic Test (RDT), yaitu Tenaga Kesehatan, Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG), serta Pelaku

Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) terutama yang pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar.

Sebanyak 522 tenaga kesehatan telah diperiksa dengan hasil tidak ada yang reaktif, 1.093 ODP/OTG diperiksa dengan hasil 47 orang (4,3%) reaktif, dan 1.996 PPTG perjalanan Gowa Makassar diperiksa dengan hasil 451 orang (22,6%) reaktif, serta PPTG perjalanan Bogor diperiksa 101 orang dengan hasil 14 orang (13,9%) reaktif.

Semua orang dengan hasil RDT reaktif

dilanjutkan pemeriksaan swab sebagai standar pemeriksaan laboratorium untuk penegakan diagnosa Covid-19. Hingga saat ini lanjut Gita jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 460 orang

dengan perincian 297 orang (65%) PDP masih dalam pengawasan, 163 orang (35%) PDP selesai pengawasan/sembuh, dan 15 orang PDP meninggal. Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) jumlahnya 4.782 orang, terdiri dari 841 orang (18%) masih dalam pemantauan dan 3.941 orang (82%) selesai pemantauan. Jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) yaitu orang yang kontak dengan pasien positif Covid-19 namun tanpa gejala sebanyak 2.591 orang, terdiri dari 1.757 orang (68%) masih dalam pemantauan dan 834 orang (32%) selesai pemantauan. Sedangkan Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) yaitu orang yang pernah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit Covid-

19 sebanyak 48.436 orang, yang masih menjalani karantina sebanyak 13.199 orang (27%), dan yang selesai menjalani masa karantina 14 hari sebanyak 35.237 orang (73%). (jho)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 529

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *