PRAYA – Anggaran badan usaha milik desa (BUMDes) Beleka, Kecamatan Praya Timur lenyap. Nilainya Rp 130 juta. Warga pun protes dengan melakukan penyegelan kantor desa karena tidak ada jawaban yang jelas, Senin kemarin.
Masalah ini buntut dari kekesalan warga karena tidak bertanggung jawaban Direktur BUMDES yang menghilang paska lenyapnya anggaran BUMDES.
Perwakilan warga Desa Beleka, Sudir menuturkan anggaran BUMDES diduga dihilangkan oleh Direktur BUMDES dengan pengakuannya dirampok setelah penarikan di Praya. “Inilah yang sangat membingungkan dimana, keterangan direktur tidak sesuai dengan keterangan bendahara BUMDES yang saat itu secara bersamaan ke Praya untuk mencairkan dana BUMDES,” ungkapnya.
Dia menceritakan kronologi yang ceritanya, Direktur BUMDES Hamzanwadi alias Ocek mengaku bahwa kejadian ini berlangsung ketika dia berada di jalan. Sedangkan bendahara BUMDES Jois menceritakan dirinya dirampok saat hendak berhenti di kantor asuransi Bumi Putera di Praya.
“Ini kan tidak jelas, pasti ada apa-apa ini”, katanya tegas.
Terpisah, Penjabat Desa Beleka L Ramdan mengatakan, kehilangan anggaran BUMDES sejumlah 130 juta, ini merupakan tanggung jawab BUMDES, maka itu harus segera diganti karena ini merupakan tuntutan warga.
“Persoalan ini sudah diserahkan ke aparat penegak hukum sepenuhnya,” tegasnya. (r2)
Ye melak2 lasing dengan lombok tye.. Selapuk sikn kerodok
Seenak jidat bilang gitu ya harus diganti dong, diam karna terbiasa atau diam pura2 lupa