IST/RADAR MANDALIKA TERIMA: Ketua Baznas Loteng, TGH Ma’arif Makmun Diranse meneria piagam WTP.

PRAYA – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari hasil audit Kantor Akuntan Publik Dulgani, CPA, Palembang Sumatera Selatan. Predikat ini merupakan yang ke empat kalinya setelah pada tahun 2017, 2018, 2019 dan tahun 2020 juga meraih penghargaan dan predikat yang sama.
Penyerahan laporan keuangan Baznas Loteng tahun 2020 tersebut diterima secara langsung oleh TGH Ma’arif Makmun Diranse dan didampingi oleh Ustad Ma’arif Abdul Majid di kantor Baznas Loteng, Rabu (16/6).
Predikat ini merupakan hasil pemeriksaan dari Kantor Akuntan Publik terhadap laporan keuangan yang disusun berdasarkan standar akuntansi dan diaudit berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 109 tentang akuntansi Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS).
Selain predikat WTP dari Kantor Akuntan Publik (KAP), Baznas Loteng juga mendapatkan sertifikat A (Sangat Baik ) dari Kementerian Agama Republik Indonesia dalam hal penghimpunan, pendistribusian, pendayagunaan zakat dan pengelolaan dana operasional amil yang didapatkan beberapa waktu yang lalu. Sertifikat ini merupakan hasil penilaian Kementerian Agama Republik Indonesia terhadap Baznas Loteng sebagai lembaga pengelola zakat patuh syariah.
Bagi Baznas Loteng, predikat ini tentunya menjadi motivasi tersendiri untuk selalu menjaga akuntabilitas dan transparansi keuangannya. Sebagai lembaga pemerintah non struktural yang mengelola dana zakat, Baznas Loteng akan selalu menjaga akuntabilitas dan transparansi keuangan dalam mengelola dana umat sesuai tuntunan Alquran serta menjalankan amanah Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2011 serta Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 2014 tentang Pengelolaan Zakat.
Ketua Baznas Loteng, TGH Ma’arif Makmun Diranse mengungkapkan rasa syukurnya atas prestasi dan predikat ini. Namun, ia juga mengingatkan bahwa dengan prestasi ini tidak lantas membuat Baznas Loteng menjadi lalai.
“Masih banyak tugas ke depan yang menanti dan target-target yang harus dicapai,” tegasnya.
Dalam pemaparannya, ia juga menegaskan bahwa prestasi ini harus dipertahankan dari waktu ke waktu. Menurutnya, mempertahankan sebuah prestasi lebih sulit daripada meraihnya. Oleh karena itu, ia berpesan kepada semua staffnya supaya memberikan kemampuan terbaik agar prestasi tersebut bisa dipertahankan. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan kepercayaan publik terhadap lembaga yang ia pimpin.
“Bagaimana masyarakat mau berzakat kalau mereka tidak punya kepercayaan. Intinya, prestasi ini harus selalu dipertahankan karena mempertahankan lebih sulit daripada meraihnya. Jangan sampai prestasi ini membuat kita menjadi lalai karena masih banyak tugas yang harus dikerjakan dan target-target yang harus kita capai,” paparnya.
Menurutnya, prestasi dan predikat ini juga merupakan salah satu bentuk tanggung jawab Baznas Loteng kepada Allah SWT dan para muzakki atas dana zakat yang dikelolanya. Ke depannya, pihaknya berharap Baznas Loteng bisa memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat terutama dalam membantu pemerintah menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapi.
“Dengan adanya lembaga yang profesional dalam pengelolaan zakat, maka hal tersebut akan mampu memberikan kebaikan bagi masyarakat seperti yang dilakukan oleh Rasulullah dan para sahabat-sahabatnya di masa-masa awal agama Islam,” tegasnya.
Prestasi ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan dari masyarakat agar mereka menyalurkan Zakat, Infaq dan Shadaqahnya (ZIS) melalui Baznas Loteng. Ini juga membuktikan bahwa Baznas Loteng merupakan lembaga zakat yang terpercaya, transparan dan akuntabel dalam mengelola dana umat. (rls)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *