MATARAM – Para aktivis pergerakan di NTB termasuk Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tidak melulu harus menjadi birokrat atau anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) melainkan juga menjadi pengusaha sukses. Gubernur NTB, Dr Zulkifliemansyah sangat mendukung mereka menjadi pengusaha.
“Aktivis itu tidak semerta-merta jadi dewan dan birokrasi, tapi harus pula jadi pengusaha,” kata Gubernur NTB, Dr Zulkieflimansyah saat menerima Silaturahmi HMI, kemarin.
Gubernur sedikit bercerita sejarah HMI, selain organisasi yang lahir dua tahun Pasca Kemerdekaan, HMI juga telah mampu berkonstribusi banyak untuk negara ini. Oleh karena demikian, torehan yang sudah luar biasa ini agar terus dipertahankan oleh kader-kader HMI selanjutnya.
“Lewat animo dan ambisi Prof. Lafran Pane HMI ini berdiri, ia telah menciptakan kader-kader hebat, seperti Mantan Presiden RI, Prof Yusuf Kalla, Prof Mahfud MD, Aburizal Bakri, Akbar Tanjung, dan termasuk Ketua MK yang dari Bima sekarang,” kata Bang Zul sapaannya.
Setelah mendorong aktivitas menjadi pengusaha gubernur kemudian berharap semua kader HMI agar mendukung program pemerintah NTB, karena menurutnya, misi pemerintah dan misi organisasi sama, yaitu sama-sama menyelematkan umat.
“NTB Gemilang adalah misi untuk rakyat NTB, bukan hanya misi segelintir orang. Oleh karenanya, organisasi, baik dilevel Paguyuban dan Nasional yang berada di NTB, agar mendukung program pemerintah NTB,” ujarnya.
Sementara, Ketua HMI Badan Koordinasi Bali Nusra (BADKO), Arif Kurniadi mengatakan, Visi NTB Gemilang adalah program yang masih dalam proses diwujudkan. Jadi harus didukung bersama, karena memang dilihat dari Rentetannya, itu adalah misi keummatan .
“Program baik pemerintah NTB, akan tetap kami dukung, dan saya harap pemerintah NTB bisa mewujudkan NTB Gemilang itu,” harap dia.
Selain itu, ia juga berharap kepada pemerintah NTB agar nasip petani di Bima diperhatikan, termasuk nasib petani bawang merah, karena menurutnya, kalau petani bawang merah ini tidak diperhatikan, maka akan menyusahkan keberlangsungan masyarakat itu sendiri.
“Mayoritas petani di Bima selain jagung, juga bawang. Oleh karena itu, saya harap pemerintah NTB bisa memperhatikannya,” tutupnya. (jho)