MATARAM – Pemberangkatan kembali jemaah umrah sejak penutupan pemberangkatan akibat pandemi Coronavirus Disease atau Covid-19, sampai saat ini belum ada kejelasan. Pasalnya, hingga sekarang belum ada informasi resmi dari pemerintah pusat terkait hal tersebut.
“Itu kan informasi. Tapi secara resmi untuk kita menerima tertulis dari pusat, itu kan belum. Artinya, nanti kantor wilayah menerima informasi itu dari pusat dan diteruskan ke daerah,” ungkap Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram, HM Amin, pekan kemarin.
Dia mengatakan, begitu ada informasi resmi (tertulis) diterima dari pemerintah pusat terkait kepastian pembukaan pemberangkatan jemaah umrah. Pihaknya kemudian akan meneruskan informasi tersebut ke masyarakat. Terutama kepada para jemaah umrah dan travel sebagai penyelenggara umrah.
“Jadi, sampai saat ini belum ada informasi ke kita. Yang resmi dari pemerintah kita terkait masalah pemberangkatan umrah ini, kita menunggu. Sampai saat ini terkait surat pemberitahuan itu belum ada,” jelas Amin.
Disinggung jumlah jemaah umrah yang akan kembali berangkat pascapenutupan pemberangkatan akibat pandemi corona, Amin mengaku pihaknya tidak memegang data detailnya. Menutur dia, data jemaah umrah ada di masing-masing travel sebagai penyelenggara. “(Datanya) itu ada di travel. Datanya di kita ndak ada,” kata dia.
Namun, Amin menjanjikan pihaknya akan melakukan pendataan setelah pemberangkatan jemaah umrah resmi dibuka. Untuk jumlah travel haji dan umrah di Kota Mataram yang sudah mengantongi izin sebanyak 34 travel. “Menjelang pemberangkatan kita akan siapkan nanti (data jemaah umrah). Kita koordinasi dengan kantor wilayah terkait berapa jumlah dan sebagainya,” kata dia.
Lebih lanjut, Amin mengimbau agar semua travel menyiapkan segala keperluan yang menyangkut pemberangkatan jemaah umrah dengan baik. Terlebih terhadap kesehatan jemaah harus betul-betul dicek sedari awal. Apalagi pandemi corona belum sepenuhnya mereda hingga saat ini.
“Kalau memang ada pemberangkatan nanti, jadi jemaah yang akan diberangkatkan itu betul-betul siap untuk melaksanakan ibadah umrah,” ungkap dia.
Setelah pemberangkatan resmi dibuka pemerintah pusat. Amin berharap jangan sampai jemaah umrah dirugikan gara-gara minimnya kesiapan travel. Sebab, hal tersebut berdampak pula terhadap travel tertentu. Bisa saja masyarakat atau jemaah beralih ke travel yang lain.
“Oleh karena itu, travel harus berlomba-lomba untuk meberikan pelayanan terbaik untuk jemaah. Sehinga, tahun-tahun ke depan lebih baik lagi,” cetus dia. (zak)