LOBAR—Pengelola hiburan malam di kawasan Senggigi Kecamatan Batulayar mengeluhkan seringnya razia yang dilakukan tim protokol kesehatan (Prokes). Sebab, razia itu menyebabkan pengunjung takut dan tidak mau lagi datang ke tempat hiburan. Imbasnya, penghasilan para pengusaha menurun. Padahal para pengusaha itu sejak awal sudah menyatakan sikap berkomitmen dengan penerapan protocol kesehatan.
“Ini akan menghambat dan memperlambat penghasilan kami,” keluh seorang pengusaha hiburan malam, L Indarmaya, beberapa hari lalu.
Kini dampaknya sudah mulai dirasakan para pengusaha. Diakui pemilik cafe star itu, persentase kunjungan hanya 30 persen di akhir pekan. Jika dibandingkan sebelum razia, jumlahnya lebih tinggi. Bahkan pengunjung yang mengetahui ada razia, lebih memilih menunggu setelah operasi itu selesai. “Itu dampak razia,” ujarnya.
Ia berharap agar intensitas dan waktu razia perlu diatur. Jangan sampai pelaksanaannya setiap minggu. Karena hanya di akhir penan tempat hiburan akan ramai. “Karena kebanyakan mereka mencari hiburan malam Minggu, tapi karena razia yang terus menerus meskipun hanya razia masker, tetap mengganggu sekali aktivitas kami dioperasional,” ujarnya.
Jika melihat komitmennya, para pengusaha dipastikannya akan tetap menerapkan prokes itu. Mulai dari pengecekan suhu, mencuci tangan, pengunaan masker hingga menjaga jarak. Bahkan beberapa pengusaha hiburan sudah mendapatkan seritifikat kelayakan operasional. Sedangkan yang lain masih dalam pemantauan.
Terkait razia ini, ia sudah menyampaikan ke pemda. Harapannya agar hal ini menjadi bahan evaluasi bagi pemda dan aparat terkait. (win)