Yek Agil - Lalu Hadrian Irfani

MATARAM – Petinggi DPW PKS dan DPW PKB NTB kini sudah tak berdaya, jelang detik-detik penentuan sikap partai untuk Pilkada Lombok Tengah.

“Untuk PKS sejak tanggal 28 Agustus kemarin sudah di tangan DPP prosesnya. Kami masih menunggu keputusan DPP,” terang Anggota Tim Pemenangan Pemilu Wilayah (TPPW) PKS NTB, Yek Agil di Mataram, kemarin.

Dengan dinamika yang terjadi saat ini, PKS di daerah menyerahkan sepenuhnya apa yang menjadi keputusan DPP. Posisi daerah, lanjut Yek Agil hanya menunggu.”Karena sudah di DPP maka kami saat ini juga menunggu,” bebernya.

Terkait dengan potensi membuka koalisi dengan partai lain, maupun mengkocok ulang Bapaslon, PKS di daerah lagi-lagi ogah berkomentar panjang. Agil kembali menegaskan urusan calon saat ini di-take over DPP.

“Maaf kami tidak bisa komen dulu karena bolanya di DPP PKS. Agar tidak menimbulkan kesimpang siuran, karena bukan kewenangan kami di daerah,” bebernya.

“Nanti kalau sudah ada B.1KWK dari DPP, Insya Allah saya kabari,” janjinya.

Informasi yang diterima Radar Mandalika, PKS tidak bisa langsung memutuskan calon yang akan disusung bersama PKB minggu pekan lalu, lantaran PKB menyiapkan tiga opsi SK yaitu Masrun-Aksar, Dwi-Normal dan juga Lale – Habib. Untuk memastikan siapa yang diusung PKB setidaknya PKB bisa menunjukkan B1. KWK DPP PKB. Hal ini untuk menghindari diri agar PKB tidak menelikung. Dengan apa yang dialaminya saat ini PKS dikabarkan membuka komunikasi dengan PBB yang berjumlah empat kursi.

Sementara itu, PKB menegaskan dirinya sampai saat ini masih mendukung Masrun-Aksar. Dengan kapasitas arah dukungannya itu PKB bahkan memberikan deadline  minggu pekan lalu kepada PKS untuk mengumumkan final dukungan.

“Betul. Sehingga ada beberapa opsi (disiapkan),” terang Ketua DPW PKB NTB, Lalu Hadrian Irfani terpisah.

Miq Ari mengatakan, sikap PKB pun saat ini di tangan DPP. Dengan dinamika politik yang dialaminya sehingga DPP tengah merampungkan ulang. “DPP sedang rampungkan. Semoga hari ini sudah ada keputusan final,” harap Ari.

Ari juga mengatakan, dengan kondisi politik tersebut semua bisa saja terjadi termasuk memformat ulang partai koalisi. Artinya kemungkinan bertahan koalisi dengan PKS bisa saja berubah.”Bisa juga demikian. Untuk mendukung Masrun-Aksar mencari partai koalisi lain,” pungkasnya. (jho)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *