KLU—Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem untuk tiga hari kedepan terhitung dari 10 sampai 13 Februari 2025. Kondisi ini akibat dampak tidak langsung dari munculnya fenomena Bibit Siklon Tropis Invest 96S.

Seperti diketahui, cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini memicu terjadinya sejumlah bencana termasuk di wilayah Kabupaten Lombok Utara (KLU), seperti pohon tumbang, longsor dan banjir.

Cuaca ekstrem yang terjadi dipicu Bibit Siklon Tropis Invest 96S yang terjadi disekitar perairan sebelah barat Australia mengarah ke selatan dan berdampak ke Lombok Utara.

“Sudah ada rilis BMKG terhadap cuaca ekstrem, yang mana dipicu oleh Bibit Siklon yang sedang terjadi,” ungkap Sekertaris BPBD Lombok Utara, I Nyoman Juliada kepada Radar Mandalika, Senin (10/2).

Sebagai informasi, fenomena Bibit Siklon Tropis Invest 96S terjadi disekitar perairan sebelah barat Australia yang menyebabkan konvergensi atau perlambatan kecepatan angin khususnya di wilayah atas pulau Lombok dan Sumbawa.

Dengan adanya perlambatan angin, awan konvektif terhitung banyak di atas wilayah NTB. Situasi ini membawa pengaruh pada kelembaban udara juga dikategorikan basah di berbagai lapisan sehingga untuk potensi hujan lebat masih dibilang cukup banyak.

Karena itu, BPBD Lombok Utara mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan siaga. Pasalnya, bibit siklon ini akan memicu angin kencang, hujan lebat yang disertai kilat dan petir sehingga dapat memicu terjadinya pohon tumbang, banjir dan longsor.

“Kita terus memantau perkembangan cuaca yang dirilis BKMG hingga kedepan, masyarakat kami imbau untuk tetap waspada,” cetus Juliada.

Sementara itu, akibat cuaca ekstrem pada Minggu sore (9/2) telah terjadi pohon tumbang yang menimpa rumah warga di Dusun Sira Timur, Desa Sigar Penjalin, Kecamatan Tanjung. Akibatnya, satu orang warga setempat bernama L.Rajab meninggal tertimpa pohon. Sementara pihak keluarga korban juga mengalami luka-luka.

“Ada pohon randu besar yang jatuh dan menimpa empat rumah warga sekitar,” bebernya.

Tidak hanya pohon tumbang, banjir bandang juga terjadi di Dusun Sambik Jengkel, Kecamatan Kayangan pada Kamis (6/2) lalu. Dimana DAM Sambik Jengkel jebol akibat luapan air yang mengakibatkan banjir di wilayah sekitar.

“Tercatat ada enam dusun yang terdampak,” bebernya.

“Ada juga kejadian longsor di Kecamatan Bayan dampak dari cuaca ekstrem ini,” tuturnya.

Sementara itu, dalam penanganan bencana ini tidak hanya menjadi tugas BPBD ditengah biaya operasional yang nihil tahun ini. Kata Juliada, dibutuhkan peran serta OPD terkait lainnya seperti Dinas Lingkungan Hidup, juga maksimal dalam membantu penanganan.

“Kita berharap memaksimalkan peran fungsi kita masing-masing, karena penanganan bencana tidak hanya tugas BPBD, disana ada Damkar, LH dan aparat lainnya,” katanya.

Sebagai langkah antisipasi dan penanganan evakuasi, BPBD telah menyiagakan 12 personil dengan armada perintis, rescue, Sinso, dan logistik bagi warga terdampak.(dhe)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *