MATARAM– Teluk Saleh di Sumbawa kini menjadi perhatian utama dalam pengembangan pariwisata di Nusa Tenggara Barat (NTB). Dengan potensi alam yang luar biasa, kawasan ini tengah dipersiapkan sebagai destinasi unggulan yang menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Untuk mencapai target tersebut, strategi pengelolaan pariwisata harus mengedepankan keseimbangan antara konservasi lingkungan dan model bisnis yang berkontribusi pada perekonomian masyarakat setempat.

Gubernur NTB terpilih, Lalu Muhammad Iqbal, menegaskan bahwa pelaku pariwisata harus berani menawarkan produk dengan harga kompetitif.

“Kita tidak perlu ragu menjual paket wisata eksklusif di Teluk Saleh dengan harga premium. Wisatawan selalu mencari pengalaman unik, seperti halnya penerbangan balon udara di Turki yang bisa menghasilkan 6.000 euro per penerbangan untuk 20 orang. Dengan daya tarik luar biasa, wisatawan akan datang,” ujar Iqbal pada Focus Group Discussion (FGD)
dengan tema: “Mengembangkan Pariwisata NTB yang Berkualitas dan Berkelanjutan di UIN Mataram, Minggu (2/02).

Ia menekankan pentingnya konsep wisata terpadu guna meningkatkan daya saing Teluk Saleh. Salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah menggabungkan wisata surfing di Pantai Lakey dengan pengalaman wisata alam dan budaya.

“Kombinasi berbagai atraksi wisata, seperti surfing di Pantai Lakey dengan eksplorasi alam dan budaya lokal, bisa menjadi solusi untuk meningkatkan jumlah kunjungan serta memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat,” tambahnya.

Selain itu, Iqbal menyoroti pentingnya konservasi alam dalam pengelolaan kawasan wisata.

“Pengembangan pariwisata harus berjalan seimbang dengan pelestarian lingkungan. Dengan pengelolaan yang berkelanjutan, kita bisa membuka peluang ekonomi baru tanpa merusak ekosistem Teluk Saleh,” tegasnya.

Melalui pendekatan ini, Teluk Saleh berpotensi menjadi destinasi wisata unggulan di NTB, menawarkan pengalaman eksklusif bagi wisatawan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan.

Pada FGD yang digelar Forum Wartawan Ekonomi itu mantan Dubes Turki itu juga menegaskan pilihannya untuk mengembangkan pariwisata NTB adalah Quality Tourism yang berkualitas dan berkelanjutan.

FGD juga diisi dengan sesi diskusi yang salah satu di antaranya menyoroti tentang branding dan konsep  pariwisata NTB yang belum jelas. (**)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *