PRAYA—Dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) bersama Pemkab Lombok Tengah (Loteng), melaksanakan rapat bersama, Senin kemarin. Rapat ini dilaksanakan untuk membahas jumlah anggaran untuk pencegahan dan penanggulangan Covid-19 di tengah masyarakat.
Rapat yang dilaksanakan di kantor DPRD itu dipimpin oleh Ketua DPRD Loteng, M Tauhid, Wakil Ketua, HL Rumiawan dan H Mayuki. Kemudian di hadiri oleh semua anggota DPRD Loteng dan Sekda Loteng, HM Nursiah.
Ketua DPRD Loteng, M Tauhid menyatakan, pihaknya melaksanakan rapat bersama Pemkab ini tentu bertujuan selain untuk membahas anggaran, pihaknya dari DPRD juga ingin mengetahui upaya yang telah dilakukan oleh tim gugus dalam meminimalisir penyebaran virus di tengah masyarakat.
Selain itu, pihaknya ingin mengetahui secara langsung program apa yang yang dicanangkan kemudian anggaranya darimana.
“Ini penting kami ketahui, karena virus ini bukan hanya berdampak pada kesehatan masyarakat. Namun sudah berdampak pada ekonomi masyarakat saat ini,” jelasnya, kemarin.
Ia mengaku, pihaknya dari DPRD sangat mendukung segala langkah program yang akan dilakukan pemerintah guna penanganan virus itu. Tapi, pihaknya meminta agar segala program yang akan diajukan itu, tentu harus jelas peruntukkan untuk apa saja.
“Kami juga belum menenerima kisaran anggaran yang akan digelontokan untuk penanganan virus tersebut hingga sekarang. Makanya, saya minta kisarannya berapa,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan oleh, Ketua Komisi IV DPRD Loteng, H Supli. Ia menegaskan, pihaknya melihat penutupan pasar yang dilakukan pemerintah saat ini membuat ada kecemburuan. Gimana tidak, pasar modern seperti Alfamart, Indomaret dan toko besar lainnya tetap diizinkan untuk mereka membuka. Namun untuk pasar yang ada di pelosok desa malah di tutup.
“Ini penting untuk dipertimbangkan. Tapi saran saya mereka diberikan izin berjualan namun tetap dengan pengawasan ketat,” ungkapnya.
Ia mengaku, pihaknya sangat mengapresiasi dengan apa yang dilakukan pemerintah guna memutus rantai penyebaran virsu ini. Terlebih lagi dengan adanya pembentukan Satgas dari kabupaten hingga tingkat dusun ini dampaknya sudah sangat dirasakan oleh masyarakat.
“Memang saya akui tim yang dibentuk Pemkab ini sudah sangat bergerak sekarang,” jelasnya.
Sementara itu, Sekda Loteng, HM Nursiah menyatakan, pihaknya terus bergerak untuk melakukan pencegahan pada penyebaran virus ini. Baik itu dengan sosialiasi, imbuan dan edaran pada masyarakat. Bahkan pihaknya melibatkan pemerintah desa maupun SKDP terkait.
Sedangkan untuk segi perefentif sendiri, pihaknya mengajak pada semua masyarakat untuk hidup bersih. Bersih lingkungan sekitar dan bersih diri sendiri. Kemudian, pihaknya melakukan penyemprotan disinfektan di tengah masyarakat.
“Tapi kendalanya kita sekarang bahan disinfektan ini sulit dibeli. Karena terbatas dijual. Sehingga kami terpaksa menggunakan kaporit,” ungkapnya.
Selain itu, dari segi kuratif sendiri yang berakitan dengan alat pelindung diri (APD) dan masker memang pihaknya kesulitan untuk mendapatkannya. Sebab sangat langka dijual.
“Tapi kami terus berupaya untuk mendapatkan APD itu dari kelas 1 hingga kelas 3,” jelasnya.
Ia mengaku, untuk jumlah anggaran yang akan diajukan dalam penanganan virus ini masih dalam proses. Sebab yang akan mengajukan nantinya adalah dinas —dinas terkait. Seperti dinas kesehatan, dinas sosial, dan beberapa dinas terkait tersebut.
“Kita tidak bisa patok berapa anggaran yang dibutuhkan. Karena sedang dilakukan pemetaan berapa anggaran yang harus disiapkan. Karena anggaran itu akan dikelola oleh dinas —dinas terkait,” ucapnya. (Jay/r2)