MATARAM – Dorongan publik kepada Pemerintah NTB agar menutup pintu masuk bandara dan pelabuhan, ternyata tidak direspons Gubernur NTB Zulkieflimansyah.
Pada program Apa Kabar Indonesia malam TVone, Kamis malam (tadi malam, Red) gubernur dengan tegas membeberkan alasannya. Katanya, NTB tidak dapat menutup pelabuhan dan bandara karena alat kesehatan dan alat pelindung diri sangat kurang, sehingga membutuhkan bantuan alat dari luar.
“Tapi, kan kita harus tetap jernih walaupun kita akhirnya tetap selektif mengawasi pelabuhan, mengawasi bandara kami. Tapi kita harus mendengar juga NTB memiliki keterbatasan alat kesehatan, alat pelindung diri dan sebagainya, sehingga tidak mungkin menutup diri 100 persen. Tapi dalam parketknya orang yang hadir di bandara sangat berkurang dan sangat sedikit sekali,” ungkapnya dalam program itu.
Tidak hanya itu, Zul juga mengatakan banyak anak-anak di NTB yang belajar di pondok pesantren di luar NTB. Ponpes mereka telah ditutup, sehingga mereka akan pulang ke NTB. Sehingga, pelabuhan maupun bandara harus tetap dibuka. Ia pun juga mendengar banyak masukan dari para orang tua mereka jangan sampai menutup kedua pintu masuk tersebut.
“Lagi pula ada keinginan dari banyak orang tua di tempat kami untuk jangan sampai menutup bandara dan pelabuhan,” beber dia.
Begitu juga dengan tenaga kerja dari NTB yang berada di luar negeri. Beberapa negara telah menutup kawasannya di tengah pandemi Covid-19, sehingga banyak TKI asal NTB yang pulang dan kembali ke kampung halaman mereka.
“Kalau sudah disuruh pulang dari negara tempatnya bekerja terus tidak diterima di sini, nanti kacau lagi di sini,” ujarnya.
Gubernur mengakui masukan masyarakat untuk lockdown dan mengambil tindakan karantina wilayah yang disampaikan melalaui media sosial itu masukan yang wajar. Melalui sosial media sekarang ini orang bisa berkomunikasi terbuka sekali. Masukan karantina wilayah itu atas dasar rasa cemas masyarakat NTB yang takut virus korona menyebar masif di daerah.
“Jadi memang cemas takut virus itu menyebar masif di tempat kami, sehingga keinginan untuk lockdown di mana-mana,” katanya.(jho)