FENDI/RADAR MANDALIKA SEPI: Kondisi bangunan puskesmas Batu Jangkih yang putus kontrak, kemarin.

 

PRAYA – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Batu Jangkih, Kecamatan Praya Barat Daya mangkrak akibat putus kontrak beberapa waktu lalu. Dimana pemutusan kontrak tersebut akibat dari tidak mampunya kontraktor menyelesaikan pengerjaan gedung sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Buntut dari permasalahan tersebut warga saat ini harus rela dirawat di gedung sekolah yang merupakan lokasi pelayanan sementara Puskesmas Batu Jangkih.

Salah seorang warga, Jinem menjelaskan, dengan menggunakan lokasi pelayanan yang numpang di gedung sekolah sangat berdampak terhadap pelayanan kepada masyarakat. Dampaknya pelayanan menjadi buruk dan tidak layak karena tidak di lengkapi dengan berbagai kebutuhan seperti lap dan lainnya.

“Dikarenakan masih numpang di gedung sekolah mengakibatkan pelayanan masyarakat sangat tidak layak dan buruk. Lihat saja, masak ruangannya satu untuk semua ruang terutama tempat- tempat penyakit ini seperti ruangan lapnya itu yang diolah di sana penyakit semua,” kesal dia, kemarin.

Pemerintah harus melakukan tindakan cepat agar gedung yang mangkrak tersebut ada solusi, sehingga nantinya bisa digunakan untuk pelayanan masyarakat.

Sebagai masyarakat yang menerima manfaat dari puskesmas tersebut pihaknya berharap agar gedung tersebut bisa segera diselesaikan.

“Jangan dibiarkan seperti ini, seperti kelihatan mubazir mangkrak begitu saja, sedangakan ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat,” tegasnya lagi.

Ada banyak permasalahan yang menyangkut kesehatan yang terjadi di wilayahnya sehingga pemerintah mestinya bisa mengambil tindakan yang sesuai untuk menjawab hal tersebut. Dimana mulai dari akses jalan, infrastruktur dan lainnya. Dampaknya pun masyarakat cukup kesulitan untuk mengakses layanan kesehatan yang baik dan maksimal terutama saat melahirkan.

Keberadaan puskesmas sebutnya sangat dibutuhkan sehingga pelayanan di masyarakat bisa maksimal. Dengan bangunan yang bagus akan mampu membuat masyarakat merasa aman dan nyaman, sehingga bisa memudahkan proses pemulihan masyarakat yang menjadi pasien. (ndi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *