PRAYA – Grand launching Lantan State di Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara berlangsung, Sabtu lalu. Launching ini merupakan hajatan besar Pemerintah Desa Lantan dalam rangka membangkitkan ekonomi di tingkat masyarakat melalui desa wisata dengan sektor hiburan, terlebih dengan membuka 38 Usaha Kecil Menengah (UKM) bagi masyarakat sekitar. Lapak UKM ini berada di pinggir jalan raya desa setempat.
Kades Lantan, Erwandi mengatakan, kegiatan yang digagas ini merupakan upaya penyeimbangan ekonomi masyarakat wilayah dengan penyangga Mandalika. “Berikan kami masukan, kritikan untuk terus ditata dan berbenah kedepan,” katanya di hadapan media.
Kades mengaku, warga Desa Lantan dengan karakteristik humanis, jiwa sosial yang tinggi kemudian dengan kondisi alam yang masih natural menjadi potensi alam bahkan modal diperhatikan oleh Pemkab Loteng dan Pemprov NTB.
“Pemerintah yang mensupport Desa Lantan sejak tahun 2020 baik dalam penataan menggunakan DAK, kemudian tahun 2021,” bebernya.
Kades menyampaikan, potensi Desa Lantan yang tidak kalah dengan desa lainnya dengan memiliki 24 air terjun. Tapi dengan keterbatasan saat ini baru dua bisa dikelola. Di antaranya, Air Terjun Elong Tune dan Babak Pelangi. Erwandi berharap kedepan supaya dapat mengelola semua potensi yang ada.
“Kami harap jalan yang rusak di desa kami bisa diperbaiki beserta jembatan kami,” singgungnya.
Di lokasi yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah, Lendek Jayadi mengatakan apa yang dilakukan Desa Lantan sekarang luar biasa. Kegiatan yang dilaksanakan dengan nuansa alam yang mendukung dan stand UKM di tengah persawahan dan background Gunung Rinjani.
“Potensi Desa Lantan ini melimpah,” kata Lendek.
Untuk itu, Pemkab mendukung program-program seperti ini, mengingat hak ini merupakan upaya mengembalikan kemakmuran desa. “Even ini tidak kalah dengan even Motogp,” sanjungnya.
Ditambahkan Lendek, jika dibandingkan dengan kondisi para penonton saat event motogp kemarin, ada sekitar 63 ribu orang penonton. Dia yakin, kedepan akan tempat ini akan menghadirkan 200 ribu pengunjung.
Sementara, Kadispar NTB, Yusron Hadi berharap semoga hal ini menjadi semangat dan menjadi geliat ekonomi di desa. Kegaiatan yang dilaksanakan dapat menjadi sarana penguatan ekonomi. Termasuk ini patut dicontohi desa lain.
“Desa wisata ini akan muncul menjadi desa wisata andal di NTB. kami harap desa lainnya bisa mengikuti,” harapnya.(tim)