FOTO DIKI WAHYUDI/RADAR MANDALIKA ARAH DUKUNGAN: Ketua DPD II Golkar Lotim, H Daeng Paelori dan Ketua DPD II Golkar Loteng H Humaidi saat menunjukkan kekompakan, Selasa kemarin.

MATARAM- Jelang musyawarah daerah (Musda) Partai Golkar NTB, 22 Maret mendatang. Para kandidat perebut kursi Ketua DPD I Golkar NTB terus bermunculan. Namun secara belak-belakan, para Ketua DPD II Golkar kabupaten/kota buka suara soal arah dukungan di Musda.

Lebih mengejutkan lagi, dari 10 kabupaten/kota di NTB. Bupati Lombok Tengah, H Moh. Suhaili FT dikabarkan sudah bisa “mengunci” delapan suara dan peluang besar aklamasi di Musda mendatang.

“Kami ada delapan DPD II Golkar di NTB sudah mengerucut dan mendukung Pak Suhaili,” ungkap Ketua DPD II Golkar Lotim, H Daeng Paelori saat dijumpai di Praya, Selasa sore.

Daeng juga menegaskan, Ketua Umum DPP Golkar di beberapa tempat Musda di Indonesia juga sering menyampaikan agar Musda dilakukan dengan cara musyawarah dan mufakat. Tujuanya agar tidak terjadi gejolak. “Karena partai akan banyak tugas berat. Ada Pilkada belum lagi pilpres,” sebutnya.

Daeng mengatakan, dasar delapan DPD II mendukung Suhaili karena DPD II menganggap Bupati Lombok Tengah itu berhasil. Kendati ada beberapa daerah tempat kalah tapi tetap eksis. Daeng membela, kalaupun selama Suhaili memimpin DPD I Golkar ada kekurangan, dengan Musda nanti untuk diperkuat.

“Untuk itu mari kita sama-sama perbaiki. Dan sampai sekarang teman-teman masih kokoh,” akuinya.

Selain itu, Daeng juga berharap pada Musda Golkar NTB agar dilepas saja. Sebab kalau diarahkan ke satu calon, maka Golkar terlihat kerdil. Sementara kalau banyak kader mau mencalonkan diri pada Musda, artinya Golkar banyak diminati.

“Nanti di Musda ada 15 suara yang akan direbut para kandidat. Cuma sekali lagi, kalau melihat syarat maka sudah bisa dilakukan aklamasi di Musda,” ungkapnya.

Jelang Musda Golkar NTB tegas Daeng, kapanpun para DPD II di NTB siap. Bahkan kalau mau dilaksanakan besok atau lusa DPD II sudah sangat siap.

Di samping itu, Daeng juga menyinggung soal komentar orang Golkar di media yang seolah-olah tidak mau melihat Suhaili menduduki kembali kursi ketua. Bahkan sampai-sampai ada yang membawa nama-nama orang DPP Golkar.

“Orang DPP itu banyak. Dan yang punya suara di DPP hanya satu yakni Pak Ketum yang kami hormati. Jadi wajar juga kalau ada yang bicara bawa nama DPP, kan mereka banyak,” tegasnya.

Selain itu, Daeng juga meluruskan adanya isu bawah DPD II yang mengulur jadwal Musda. Ada juga kabar soal kurang baiknya komunikasi antara DPD II dengan DPP. Daeng menegaskan, kabar itu semua tidak benar. Paslanya, Ketum DPP orang baik dan sangat paham aturan partai.

“Kalau tidak paham masalah lebih baik jangan komentar lah,” sentilnya.

Di tempat yang sama, Ketua DPD II Golkar Lombok Tengah, H Humaidi juga menegaskan arah dukungan kepada Suhaili. Bahkan atas nama DPD II menyatakan tetap siap melaksanakan perintah partai sesuai juklak juknisnya.

“Termasuk perintah Pak Ketum kami akan laksanakan. Siapa saja boleh nyalon sepanjang memenuhi 10 syarat,” kata Humaidi.

Dia juga menyinggung soal ada pihak yang mengklaim DPP arah dukungan. Ia menegaskan bahwa tidak mungkin itu dilakukan. Keputusan arah dukungan akan disampaikan nanti di Musda pastinya.

“Dan kami DPD ini juga sudah melakukan musyawarah di tingkat bawah,” jelasnya.

Sementara, adapun 15 hak pemilik suara di Musda Golkar NTB. 10 DPD II kabupaten/kota di NTB, DPP satu, DPD I Golkar provinsi satu, pimpinan organisasi AMPG dan KPPG satu, Soksi, Kosgoro 1957 dan ormas MKGRI tingkat provinsi satu, pimpinan daerah ormas AMPI, MDI, HWK, Al-Hidayah dan Satker ulama tingkat provinsi satu.(r1)

One thought on “Suhaili ”Kunci” Delapan Suara Musda Golkar NTB”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *