PRAYA – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Lombok Tengah (Loteng) mendukung adanya kritikan pedas berupa julukan kepada Presiden Jokowi “King Of Lip Service” atau layanan raja bibir. Polemik yang terjadi saat dilakukan kritikan dari mahasiswa kepada pemerintah saat ini memuai pro dan kontra.
Ketua HMI Cabang Loteng, Hamdan Juliandi mengungkapkan sebagai agen of control, mahasiswa sudah sewajarnya mengkritisi pemerintah. Terlebih apabila tidak becus mengurus negara.
Mengingat dalam hidup bernegara yang telah jelas termasuk dalam aturan perundang-undangan Nomor 9 tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum, merupakan sewajarnya yang dilakuakan beberapa mahasiswa dalam mengkritisi pemerintah tentang ketidak becusan dalam mengurus negara dalam semua bidang perspektif baik bidang ekonomi, Kesehatan dan lain sebagainya.
“Terlebih khusus tentang pemerintah yang memiliki visi misi Indonesia Maju yang akan terus menjadi perhatian dengan kritisi supaya tetap dalam rel yang sesuai,” katanya tegas.
“Kami dari HMI Cabang Loteng mendukung dan memberikan apresiasi penuh atas kritikan BEM UI tersebut terhadap pemerintah mengingat menghidupkan kembali mitra kritis pemerintah, dalam kurun waktu dekat baik organisasi mahasiswa internal atau eksternal malah bungkam seolah apatis dengan keadaan bangsa yang telah kacau,” sambungnya. (tim)