IST/RADAR MANDALIKA GROUP MENERIMA: Wakil Bupati Loteng, HL Pathul Bahri saat menerima ratusan personel TNI dari Batalyon Zeni Tempur Siliwangi dan Yonzipur 18 Yudha Karya Raksaka Kodam IX Udayana Bali di Becingah Adiguna Praya, kemarin.

PRAYA—Sebanyak 200 personel TNI dari Batalyon Zeni Tempur Siliwangi dan Yonzipur 18 Yudha Karya Raksaka Kodam IX Udayana Bali diterjunkan ke Lombok Tengah (Loteng), kemarin.

Anggota loreng ini diturunkan untuk membantu percepatan pembangunan rumah tahan gempa (RTG) yang sedang berlangsung di tengah masyarakat. Hal itu lantaran, penanganan pembangunan RTG masih terkesan lamban. Mengingat masih banyak RTG yang masih dalam tahap pembangunan. Baik itu RTG yang masuk dalam kriteria rusak berat, rusak ringan dan rusak sedang di wilayah Loteng.

Komandan Kodim 1620/Loteng, Letnan Kolonel Czi Prastiwanto menegaskan, pihaknya bersama Pemkab Loteng hari ini (Kemarin,Red) telah menerima kedatangan 200 anggota dari Batalion Zeni Tempur Siliwangi dan Yonzipur 18 Yudha Karya Raksaka Kodam IX Udayana Bali. Mereka diterjunkan oleh atasan ke Loteng  untuk membantu percepatan pembangunan RTG di tengah masyarakat yang menjadi korban gempa sebelumnya.

“Sebenarnya ada seribu anggota dari berbagai satuan yang diterjunkan di NTB. Khusus Loteng menerima jatah sebanyak 200 anggota yang akan membantu pembangunan RTG ini,” katanya saat ditemui di Becingah Praya, kemarin.

Ia menegaskan, sebanyak 200 anggota ini akan ditempatkan di empat kecamatan. Dengan porsi pembagian pasukan yakni 50 orang di Kecamatan Pringgarata, 120 personil di Kecamatan Batukliang dan Batukliang Utara dan 30 personil di Kecamatan Kopang.  

“Kita khususkan untuk pembangunan rumah yang rusak berat dulu.  Kalau sudah selesai nanti baru kita akan beralih ke rusak sedang dan ringan,” jelasnya.

Ia mengaku, sesuai dengan surat perintahnya, mereka akan bertugas hingga 31 Maret  ini. Akan tetapi bisa saja, akan diperpanjang. Karena mengingat pembangunan RTG di NTB masih terbilang banyak yang belum selesai. 

“Kemungkinan mereka diperpanjang tugas hingga akhir tahun ini. Sebab masih banyak RTG yang masih belum jadi. Untuk percepat pembangunannya, dalam satu rumah akan ditugaskan lima anggota,” tuturnya.

Ia menegaskan, pihaknya akan membangun rumah warga yang mau dibangunkan rumahnya oleh anggota. Sedangkan mereka yang tidak mau, akan ditinggalkan. Karena, pihaknya dikejar oleh waktu yang telah ditentukan pemerintah pusat.

“Pembangunannya akan dilakukan bertahap.  Kalau sudah selesai rusak berat, baru mereka akan melanjutkan ke rusak ringan,” bebernya.

Ia mengaku, sesuai dengan data, jumlah rumah yang rusak berat yang hingga sekarang masih belum jadi sebanyak 636 unit.  Belum lagi, dihitung rumah yang rusak ringan yang terbilang cukup banyak. 

“Jumlah rumah yang rusak ringan yang cukup banyak. Tapi kami harapkan dengan bantuan anggota ini semua akan jadi sesuai dengan batas yang ditentukan itu,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Loteng, HL Pathul Bahri menegaskan, turunnya anggota TNI untuk membantu pembangunan RTG ini merupakan bentuk sinergi pemerintah dengan TNI untuk percepatan pembangunan. 

“Kami sangat apresiasi anggota yang mau turun untuk membantu kami dalam pembangunan ini,” ungkapnya.

Ia menegaskan, jumlah rumah korban gempa yang masih belum terbangun di Loteng ini sebanyak dua ribu unit. Baik itu rumah yang tergolong rusak berat, sedang dan ringan.

“Bagi warga yang tidak mau dibangunkan rumahnya akan ditinggalkan. Hal ini mengingat kita sedang dikejar oleh waktu,” singkatnya. (jay)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 263

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *