PRAYA – Belasan juru parkir (jukir) Pasar Renteng Praya melakukan aksi protes ke Dinas Perhubungan Lombok Tengah, Senin kemarin.
Puluhan jukir ini mempersoalkan kejelasan bagaimana nasib mereka ke depan. Pasalnya rumor yang beredar bahwa akan dilakukan parkir secara tersistematis dengan menggunakan palang pintu otomatis.
Para jukir ini datang dipimpin Jeni, mereka menyebutkan bahwa aksi yang dilakukan dalam rangka sebagai upaya protes jukir di areal Pasar Renteng supaya diakomodir secara keseluruhan. Mereka juga meminta Dishub mempekerjakan mereka bagi yang tidak diberikan lahan. Dishub juga diminta carikan solusi.
“Kami selaku lembaga SPN, apabila ada oknum LSM mengganggu buruh yang mencari nafkah dan sesuap nasi dari keringatnya, maka kami siap pasang badan,” ancamnya.
Kepala Dinas Perhubungan Lombok Tengah, Supardan yang menerima jukir membantah adanya pemberhentian jukir. Dia justru akan melakukan pendataan dan akan duduk bersama dalam memecahkan persoalan berkembang ini. “Hari Kamis mendatang, berdasarkan data dari SPN,” katanya.
Sementara, adapun jumlah jukir di Pasar Renteng jika mengacu data SPN sebanyak 31 orang, dari data Forum Pemuda Renteng Bersatu sejumlah 12 orang, sehingga total jumlah keseluruhan 43 orang.
“Kami akan lakukan pembaharuan SK terhadap juru parkir yang baru dan yang lama,” janjinya.
“Kami diminta DPRD target PAD 1 miliar khusus pengelolaan parkir khusus Pasar Renteng,” beber Supardan. (tim)
Juru parkir yang makan gaji buta juga harus diperhitungkan pak. Banyak jukir yang kerjanya cuman nonton doang, tapi minta uang.