DIKI WAHYUDI/RADAR MANDALIKA KERJA: Dua orang pekerja di proyek sirkuit Mandalika berada di sekitar beton yang diangkut truk tronton.

MATARAM – Tahun ini NTB akan menjadi tuan rumah perhelatan even besar. Berdasarkan keterangan ITDC sendiri, pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika yang berturut-turut akan menjadi tuan rumah perhelatan World Superbike yang akan berlangsung November mendatang, disusul balap Motor dunia MotoGP 2022 serta event-event bergengsi lainya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB, I Gede Putu Aryadi mengatakan beberapa even yang akan berlangsung itu akan membuka kesempatan lapangan kerja untuk 6.426 orang dalam kurun waktu 1 hingga 5 tahun kedepan. Kwalifikasi pekerja yang dibutuhkan adalah tenaga kerja yang terampil dan ahli. Meski jumlah tersebut belum mampu terserap jika dibandingkan dengan angka Pengangguran Terbuka mencapai 109 ribu orang.
“Jika tenaga kerja itu tidak tersedia di NTB, maka akan diisi pekerja luar,” terang Aryadi, Senin (31/05) kemarin.
Aryadi mengatakan, jika di Kawasan KEK Mandalika membutuhkan 6 ribu pekerja selama 5 tahun kedepan. Pihaknya yakin, sampai saat ini sudah ada 15 ribu orang Naker lulusan BLK dan LPKS. Terdiri dari 10.750 lulusan pelatihan kerja yang dilaksanakan LPKS dan 4.500 lulusan BLKI dan 7 BLK binaannya yang ada di NTB.

Menurutnya, kesempatan kerja tersebut relatif terbatas jika dibandingkan dengan angka pengangguran terbuka di NTB yang mencapai lebih dari 109 ribu orang. Karena itu, pelatihan kerja yang dilaksanakan pemerintah bersama asosiasi industri, bukan hanya untuk mengisi kesempatan kerja yang ada pada perusahaan dan industri saja, melainkan juga pelatihan kerja untuk wira usaha mandiri.

” Tidak sedikit dari PMI purna, ketika pulang kampung dengan membawa modal, pengalaman kerja di negeri orang dan semangat juang tinggi, mereka saat ini berhasil membangun usaha mandiri,” terang Aryadi dalam diskusi Penyiapan Tenaga Kerja kompeten bersama BLK dan sejumlah pihak lain itu.

Sementara itu, Kepala BLK Lombok Timur, Sabbar menyampaikan jika menyangkut kesiapan tenaga kerja NTB menyambut KEK Mandalika dan event MotoGP, pihaknya mengaku mencetak begitu banyak tenaga kompeten dengan beragam kejuruan dan standar kwalifikasi yang dibutuhkan.

Namun yang masih menjadi tanda tanya mereka spesifikasi atau kwalifikasi kompetensi seperti apa yang di butuhkan. Inilah yang perlu diberikan gambaran konkrit oleh ITDC dan mitra usahanya, sehingga calon tenaga kerja yang telah mendapatkan pelatihan baik melalui BLK pemerintah maupun LPK diharapkan benar-benar menjadi prioritas perekrutan.

“BLK siap menjawab kualfikasi yang dibutuhkan dalam proyek Super Prioritas Mandalika. BLK punya berlipat tenaga kerja di tiga provinsi binaan, yakni BLK Bali, NTB dan NTT,” jelas Sabar.

“Kalau ini dianggap belum cukup, maka kami menyiapkan tiga program untuk menjawab kebutuhan kompetensi tersebut, yakni Skilling, Re-Skilling dan Up skilling. Fasilitas pelatihan dan dananya kami siapkan,” tambahnya.

Ketua Forum Komunikasi Jejaring Pemagangan (FKJP) NTB, Sari Dewi menyebutkan enam ribu tenaga kerja yang dibutuhkan dalam proyek super prioritas mandalika, belum jelas. Menurut Dewi, data yang dirilis ITDC tersebut masih data mentah. “Sehingga perlu informasi riil, berapa tenaga kerja yang dibutuhkan,”katanya.(jho)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 366

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *